Bisnis.com, TANGERANG--Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Syech Suhaimi mengatakan investasi swasta yang didominasi proyek-proyek lampau menjadi salah satu penyebab tersendatnya pertumbuhan ekonomi Banten selama Januari – Maret tahun ini.
Pada periode tersebut perekonomian Banten turun 0,38% secara quarter-to-quarter (q to q) atau dibandingkan tiga bulan terakhir 2014. Pendorong dari sisi produksi adalah negatifnya pertumbuhan sektor transportasi dan pergudangan 4,72%.
Adapun dari sisi pengeluaran ada komponen PMTB (pembentukan modal tetap bruto) minus 7,24%. Selain itu komponen ekspor luar negeri juga susut 6,37%.
Pertumbuhan negatif hampir di semua komponen pengeluaran dengan yang terbesar adalah konsumsi pemerintah minus 35,81%.
“Tersendatnya laju pertubuhan ekonomi juga dipicu belum terealisasi beberapa belanja modal pemerintah, realisasi investasi yang didominasi proyek masa sebelumnya, serta realisasi izin PMA dan PMDN baru yang turun 11,7%,” ujar Suhaimi, akhir pekan ini.
Secara keseluruhan, ekonomi Banten pada tiga bulan pertama tahun ini mencapai Rp115,99 triliun berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku. Untuk PDRB berdasarkan harga konstan sejumlah Rp89,80 triliun.
Selama periode tersebut, Banten mencetak pertumbuhan ekonomi tertinggi secara regional sebesar 5,69%. Posisi kedua dan ketiga adalah Jawa Tengah 5,54% lalu Jawa Timur 5,18%.
Kendati demikian Banten tetap belum jadi kontributor utama bagi struktur ekonomi di Jawa.