Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini 3 Sektor Prioritas Pembangunan DKI Jakarta

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengaku akan mengkonsentrasikan pembanguinan Ibu Kota Jakarta pada 3 sektor utama, demi meraih impian menjadi Ibu Kota yang sejajar dengan ibu kota negara-negara maju di dunia.
Wisatawan asal Beijing, China, mengunjungi kawasan Monas, Jakarta, Selasa (17/3/2015)./Antara-M Agung Rajasa
Wisatawan asal Beijing, China, mengunjungi kawasan Monas, Jakarta, Selasa (17/3/2015)./Antara-M Agung Rajasa

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengaku akan mengkonsentrasikan pembanguinan Ibu Kota Jakarta pada 3 sektor utama, demi meraih impian menjadi Ibu Kota yang sejajar dengan ibu kota negara-negara maju di dunia.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat menyatakan bahwa ketiga sektor tersebut yakni sektor pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa), transportasi dan sektor pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

“Ya memang. Konsentrasi kita pada tiga hal itu,” kata Djarot di Balai Kota DKI, Jakarta, Jumat (19/6).

Pemprov DKI berupaya mempercepat penambahan rusunawa agar dapat menjadi tempat penampungan warga bantaran kali yang terkena relokasi normalisasi sungai.

Selain itu, DKI sedang mempercepat penambahan armada transportasi khususnya bus Transjakarta. Sehingga dapat meningkatkan kembali kualitas pelayanan Transjakarta yang sedang mengalami penurunan.

Kemudian, prioritas lainnya memperluas dan memperbanyak pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) yang saat ini masih sekitar 10% dari target idealnya sebanyak 30% dari luas wilayah Kota Jakarta.

“Kita memang sedang berkonsentrasi untuk pertambahan rusunawa yang sebanyak-banyaknya, pembenahan transportasi dan penambahan armada serta memperluas dan memperbanyak RTH dan taman-taman,” ujarnya.

Untuk pembangunan rusunawa, selain menunggu realisasi ribuan pembangunan sebagai bentuk kewajiban pengembang, DKI juga akan membangun rusunawa di kawasan Stasiun Kampung Bandan 2.700 unit hunian yang dapat digunakan untuk menampung warga yang terkena relokasi di pinggiran rel KA.

Selain itu, dari sisi transportasi, terbukti, dengan akan dilaunchingnya kedatangan 20 bus Transjakarta baru merk Scania. Rencananya, puluhan bus itu akan diresmikan beroperasi pada Senin (22/6) pekan depan.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengakui hal tersebut, dan meskipun kedatangan 20 bus baru ini cenderung terlambat, tetapi dijamin kondisinya sesuai dengan standar internasional.

“Ini yang akan datang 20 unit. Kita memilih lebih baik datangnya terlambat, tetapi semua bus ini kelas dunia. Dan dalam negeri yang secara bertahap karoserinya,” katanya.

Tidak hanya itu, DKI juga akan membangun 60 Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di enam wilayah DKI Jakarta. Hingga saat ini baru meresmikan enam RPTRA di enam wilayah.

Sementara sebanyak 54 lahan lainnya masih dalam proses pembangunan RPTRA. Namun, sembilan lokasi diantaranya ternyata lahannya bermasalah, sedangkan 45 lokasi lain sudah selesai permasalahan lahannya.

“Ternyata yang sembilan lahan ini, masih ada overlapping. Ternyata, masih ada taman yang dianggarkan oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman. Makanya saya suruh batalin,” ujarnya.

Menurut Wagub Djarot, pembangunan RPTRA adalah salah satu cara untuk mempertahankan aset lahan. Karena saat ini banyak aset lahan DKI yang diduduki oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

"Pembangunan RPTRA sendiri memanfaatkan program corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan swasta, sehingga tidak menggunakan APBD DKI," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper