Bisnis.com, JAKARTA--PT Pembangunan Jaya Infrastruktur berencana membangun instalasi pengolahan air curah yang berasal dari Waduk Jatiluhur, Jawa Barat untuk DKI Jakarta.
Managing Director PT Pembangunan Jaya Infrastruktur Frans Sunito mengatakan dana yang disiapkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta tersebut untuk membangun perangkat dan pemipaan pengolahan air curah berkisar Rp1,7 triliun.
"Sumber air curah berasal dari Waduk Jatiluhur. Adapun, untuk pusat pengolahan dan penjernihan akan dibangun di Bekasi. Anggaran yang dibutuhkan untuk membangun instalasi mencapai Rp1,7 triliun," ujarnya ketika dihubungi Bisnis, Minggu (21/6).
Dia memaparkan kapasitas air curah yang akan diolah oleh PT Pembangunan Jaya Infrastruktur berjumlah 5.000 liter per detik. Frans memperkirakan jumlah air yang akan dialokasikan ke DKI Jakarta sebanyak 4.000 liter per detik. Sementara itu, 1.000 liter per detik akan disalurkan ke daerah penyangga Ibu Kota a.l. Bekasi dan Depok.
Menurutnya, warga DKI Jakarta dan sekitarnya saat ini masih membutuhkan setidaknya 1.000-15.000 liter air per detik. Karena itu, Frans menuturkan proyek pembangunan pengolahan air bersih cukup potensial lantaran kebutuhan air di DKI Jakarta yang terus meningkat.
Dalam proyek tersebut, lanjutnya, PT Pembangunan Jaya akan bermitra dengan PT Perusahaan Air Minum Jaya (PT Pam Jaya). Pasalnya, air curah yang diproduksi perusahaan akan dibeli oleh PT Pam Jaya.
"Ibaratnya kami memproduksi air bersih galonan [dalam jumlah besar]. Nah, nanti Pam Jaya akan mendistribusikan air ke pelanggan. Mereka yang menjual dalam gelas-gelas gitu lah," papar Frans.