Bisnis.com, JAKARTA - Pemprov DKI siap menerima peningkatan penduduk dari luar karena akan ditunjang dengan penambahan moda transportasi.
Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti mengatakan Kementerian Perhubungan sudah memprediksikan saat arus balik akan ada 1,9% atau sekitar 20 juta orang akan masuk ke ibu kota.
"Oleh sebab itu perlu diawai karena ada implikasi sistemstik peningkatan transportasi.
Badrodin berpesan agar Kamtibmas yang harus bisa mengantisipasi dampak urbanisasi seperti erorisme, sabotase, perkelahian, penyalahgunaan narkotika, peredaran miras, kenaikam harga sembako, dan bencana alam.
"Kita harus mengupayakan agar dalam perayaan Hari Idul Fitri tidak diwarnai dengan kedukaan," kata Badrodin dalam sambutannya di Lapangan Ditlantas Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (9/7/2015).
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan seuai apel Operasi Ketupat bahwa DKI Jakarta membuka diri bagi siapapun pendatang maupun orang yang mau mempekerjakan diri sebagai pembantu rumah tangga (PRT).
"Tidak apa-apa datang, kan kamu butuh asisten rumah tangga, yang namanya PRT itu. Makanya ditampung, yang tidak boleh kalau datang kesini tinggal di kos-kosan di pinggir sungai," tegasnya.
Menurut Ahok pendatang yang mau menjadi rumah tangga punya keahlian seperti mencuci, memasak, berkebun, yang diperlukan oleh penduduk Jakarta.
"Tidak masalah jika ada peningkatan warga, kami sudah siapkan banyak transportasi massal," jelasnya.
Ada 108 pos pengamanan yang sudah disiapkan jelang lebaran. Pos pengamanan akan memfokuskan kekuatan penjagaannya di rumah ibadah masjid, pemukiman masyarakat, terminal, objek wisata, zakat fitrah yang perlu diamankan sehingga diharapkan bisa menciptakan suasana hari raya yang kondusif dan tertib.