Bisnis.com, DEPOK-- Sosok Nurbaety, 44, wartawati lepas yang tewas dengan sejumlah luka tusukan dan tangan terikat tali di rumahnya di Perumahan Gaperi Bojonggede, Kabupaten Bogor, dikenal sebagai pribadi yang tertutup di lingkungan rumahnya.
Tetangga korban, Joko Riwanto, 52, mengatakan aktivitas Nurbaety lebih banyak di luar rumah. Bahkan, sejak dia tinggal sendiri, tak pernah melihat seorang pun berkunjung ke rumahnya.
Nurbaety selalu jalan dari pagi sekitar pukul 09.00 dan kembali larut malam sekitar pukul 23.00.
"Setiap hari selalu seperti itu. Tapi sejak sebelum Ramadan, saya memang tidak pernah melihatnya lagi," kata Joko, Sabtu (18/7/2015).
Bety, sapaan Nurbaety, selalu menggunakan motor Honda Supra Fit miliknya untuk beraktivitas. Biasanya hanya menegur sapa saja lalu pergi. Menurut Joko, Bety memang pribadi yang tidak banyak bicara.
Joko menjadi saksi mata bersama kakak korban, Ruwaidah dan suaminya, yang menemukan jasad Bety yang sudah membusuk di rumahnya. Polisi memastikan Bety tewas dibunuh di rumahnya. Hal itu terlihat dari luka di sekujur tubuh korban di tenpat kejadian perkara.
9 Tusukan
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Depok Komisaris Teguh Nugroho mengatakan dari hasil visum Rumah Sakit Polri Kramat Jati terdapat sembilan luka tusukan di perut korban. Bahkan tulang rusuk kiri patah dan ada bekas gorokan di lehernya.
"Korban dipastikan dibunuh. Dilihat dari kondisinya, korban telah tewas hampir satu bulan, karena mukanya sudah hancur dan dikerubuti belatung," kata Teguh.
Selain itu, dada samping kiri juga ada luka yang terbuka, tulang iga nomor empat kiri patah dan iga nomor tujuh terpotong rata. Penyebab kematian korban berdasarkan hasil visum, menurut Teguh, karena benda tajam, terutama di bagian leher.
"Ini yang menyebabkan kematiannya karena nadi lehernya putus," ujarnya.
Dari tempat kejadian perkara polisi menemukan barang bukti berupa pisau dapur yang berlumuran darah dan gembok pintu rumah yang terkunci.
"Motif masih dalam penyelidikan," kata Teguh.