Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku tidak akan menutup pangkalan ojek liar, sebaliknya dia akan mendukung dan melindungi Grab Bike dan Go-Jek.
"Itu secara hukum penawaran dan permintaan, itu akan tutup sendiri. Kalau kamu tidak laku apakah kamu masih kerja?," kata Ahok di Pendopo Balai Kota, Selasa (28/7/2015).
Ahok mengaku seiring dengan membaiknya transportasi publik, pihaknya juga akan memberikan jaminan perlindungan hukum kepada Grab Bike dan Go-Jek jika sudah mendapat surat izin usaha.
Oleh sebab itu Ahok akan melakukan koordinasi dengan kepolisian terkait insiden kekerasan yang mengancam para pengemudi Go-Jek dan Grab Bike. "Kalau sudah ada surat izin ya harus dilindungi. Kalau soal keamanan ke polisi. Besok saya mau ke kantor polisi untuk menyampaikan," sambungnya.
Sebelumnya, Ahok meyakini bahwa sekalipun transportasi di DKI Jakarta membaik kelak, supir ojek masih akan beroperasi karena ojek adalah transportasi andalan masyarakat.
"Ojek tidak akan dihilangkan. Ojek memiliki pasarnya sendiri di perumahan, makanya ojek itu seperti feeder. Makanya saya mendorong orang masuk Grab Bike dan Go-Jek supaya kamu dapat order yang banyak," tutur Ahok di Balai Kota, Senin (27/7/2015).
Ahok menilai Grab Bike dan Go-Jek sistem aplikasi ini menjanjikan pengemudi ojek mendapatkan banyak order ketimbang bertahan di pangkalan tak menjemput penumpang. Hal ini yang diakui Ahok mendorongnya mendukung Grab Bike dan Go-Jek.
"Kalau kamu cuma mangkal ya susah. Ke depannya bus-bus kita akan semakin baik. Kalau bus kita makin baik dan bayar rupiah per kilometer, tentu itu akan membantu menekan biaya komponen hidup layak, salah satu yang mahal adalah biaya transportasi," jelasnya.