Bisnis.com,BEKASI-- Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bekasi Raya resmi dilantik untuk masa jabatan 2015-2018.
Acara digelar di Hotel Merapi-Merbabu Kota Bekasi pada Kamis (20/8/2015) sebagai tindak lanjut musyawarah cabang (muscab) yang digelar pada bulan lalu.
Ketua Umum BPC Hipmi Bekasi Raya, Radityo Egi Pratama ,mengatakan sudah saatnya kota dan Kabupaten Bekasi fokus pada pencipataan wirausahawan baru, yang hingga saat ini masih sangat sedikit jumlahnya.
Data Kementerian Koperasi dan UKM menyebut, jumlah pengusaha nasional hanya 1,6% dari total penduduk Indonesia. Jumlah ini jauh tertinggal jika dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura yang masing-masing memiliki jumlah pengusaha sekitar 5% dan 7% dari total jumlah penduduk.
"Di Bekasi, sudah saatnya fokus pada penciptaan wirasusahawan baru," ujarnya, Kamis (20/8/2015).
Selain itu, BPC Hipmi Bekasi Raya juga menyoroti isu pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada akhir tahun ini dan isu ketahanan pangan nasional yang diprediksi akan menjadi isu geo politik masa mendatang.
"Di masa depan isu ketahanan pangan akan menggantikan isu energi yang selama ini mewarnai isu geo politik Indonesia."
Dalam kesempatan hadir pula Ketua MPR Zulkifli Hasan, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dan jajaran pemerintahan Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi. Hadir juga Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Eddy Ganefo.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dalam sambutannya mengatakan, Kota Bekasi cukup menjanjikan sebagai lokasi penanaman modal usaha, mengingat pasar di Kota Bekasi cukup gemuk dengan jumlah penduduk mencapai 2,5 juta jiwa.
Pihaknya telah menginstruksikan kepada seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) agar memberi kemudahan perizinan dan kepastian hukum bagi pihak ketiga yang berencana menanamkan modalnya di Kota Bekasi. Untuk saat ini, perkembangan sektor ekonomi di Kota Bekasi berada pada jenis jasa dan perdagangan. Hal ini terlihat dari menjamurnya jumlah hotel dan rumah makan yang ada di Kota Bekasi.
"Di Kota Bekasi banyak jasa dan perdagangan, maka harus ada kepercayaan dan jaminan hukum untuk orang tanamkan uangnya di Bekasi."
Sementara itu, Ketua Umum Apersi Eddy Ganefo berpesan agar para pengusaha nasional memiliki tiga aspek dalam menjalankan roda bisnisnya.
Pertama, pengetahuan terkait isu bisnis yang digeluti, kedua kepemilikan data yang akurat dan ketiga memiliki keberanian mengambil langkah bisnis dengan perhitungan yang matang.
"Satu pesan lagi, kita dalam berusaha harus beriman. Jangan sampai terjebak pada hal-hal yang di luar hak kita."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
