Bisnis.com, JAKARTA - Suasana ragu dan takut mewarnai diskusi panel yang membahas kendala penyerapan anggaran DKI Jakarta. Dalam sesi tanya jawab, sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI nampak takut bertanya.
Acara berlangsung lebih dari dua jam dengan narasumber Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Wagub Djarot Saiful Hidayat, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian, Plh Keuangan V BPK RI Syamsuddin, Deputi Bid. Pencegahan KPK Cahya Hardianto Harefa, Kepala BPKP DKI Bonny Anang Dwijanto, dan Wakil Kejaksaan Tinggi I. Yogi Hasibuan.
Setelah pemaparan dari masing-masing institusi, moderator diskusi, Sekretaris Daerah Saefullah mempersilakan peserta untuk menyampaikan pertanyaan, komentar atau menanggapi pemaparan. Beberapa saat suasana ruangan hening, tak ada jari yang teracung sebagai tanda bahwa ada peserta yang hendak mengajukan pertanyaan.
Ahok lalu memecah keheningan dengan berkelakar untuk tak menghadiri diskusi jika keberadaannya menambah tekanan bagi para SKPD.
"Saya siap keluar dari ruangan biar tidak perlu dengar kalau Anda takut berbicara," jelas Ahok yang dalam diskusi tersebut banyak mengkritik bawahannya.
Keheningan berakhir tatkala Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana mengacungkan jarinya. Dia menyampaikan pendapatnya bahwa ketakutan melakukan eksekusi terletak di eselon III dan eselon IV.
Dia pun memohon izin agar materi diskusi dapat menjadi alasan untuk memperteguh keyakinan PNS dalam bekerja.
Pelan-pelan para SKPD pun mulai berani mengacungkan tangan dan bersuara.
Mereka yang akhirnya mengajukan pertanyaan antara lain Kepla Dinas KUMKMP Irwandi, Kepala BPKAD DKI Heru Budi Hartono, Kepala Biro Umum Agustino Darmawan, Kepala Dinas Dukcapil Edison Sianturi, Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Ika Lestari Adji, Kepala Dinas Perhubungan Andri Yansyah, Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Ratna Diah Kurniati, dan Kepala BPPBJ Blessmiyanda.