Bisnis.com, TANGSEL-Permintaan pecel lele di Tangerang Selatan yang cukup tinggi belum membuat pengusaha warung makan jadi senang karena omsetnya cenderung stagnan akibat melonjaknya harga ikan tersebut.
Munandar, pedagang pecel lele Jl WR Supratman, Ciputat Tangerang Selatan, mengatakan harga ikan lele di pasar cenderung terus meningkat menjadi sekitar Rp23.000 per kg dari sebelumnya Rp20.000-Rp21.000 per kg.
“Walaupun permintaan pecel lele cukup tinggi, tetapi penghasilan kami biasa-biasa saja karena harga kulak ikan itu di pasar cenderung terus meningkat, sekarang ini mencapai sekitar Rp22.000-Rp23.000 per kg,” katanya, Kamis (3/9/2015).
Dia menjelaskan usaha warung makan khususnya pecel lele dan ayam mengalami tekanan yang sangat berat karena harga bahan pokoknya cenderung terus naik, terutama daging ayam yang sempat hilang dari pasar.
Sementara itu Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Tangsel berusaha terus mendorong usaha budi daya ikan air tawar agar dapat lebih banyak memenuhi kebutuhan pasar sehingga harganya menjadi lebih murah.
Menurut catatan DPKP Tangsel pada 2014, dari total kebutuhan ikan sekitar 406,000 ton per tahun, pembudidaya ikan lokal hanya bisa mengisi 352 ton sehingga kekurangannya antara lain dipasok dari Kabupaten Tangerang, Depok, Bogor, Lampung dan Sukabumi.
Di wilayah Tangsel kini terdapat 69 kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) sebagai pembudidaya binaan DPKP yang mendapat bantuan untuk sebanyak 50 kolam ikan dan sebagian besar adalah ikan lele.
Sebelumnya beberapa anggota Pokdakan menerima bantuan bibit varietas ikan lele sebanyak 250.000 ekor, ikan patin 10.000 ekor, gurame 15.000 ekor, bawal tawar 10.000 ekor, ikan mas 30.000 ekor dan ikan nila 70.000 ekor.
Selain Pemkot Tangsel malalui DPKP juga memberikan bantuan berupa pakan ikan mencapai 39,5 ton, terpal 50 unit dengan ukuran 1x75 meter dan obat ikan/probiotik 150.000 butir.