Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bangun 20 Pasar Rakyat, PD Pasar Jaya Gunakan Rp373 Miliar Dana PMP

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta PD Pasar Jaya mengaku akan menggunakan dana penyertaan modal pemerintah (PMP) senilai Rp373 miliar untuk membangun 20 pasar rakyat dan upaya pengembangan usaha distribusi dan retail agro.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara
Bisnis.com, JAKARTA - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta PD Pasar Jaya mengaku akan menggunakan dana penyertaan modal pemerintah (PMP) senilai Rp373 miliar untuk membangun 20 pasar rakyat dan upaya pengembangan usaha distribusi dan retail agro.
 
Direktur Utama PD Pasar Jaya Luthfi Rachman mengatakan 20 pasar rakyat sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas barang dagangan dan meningkatkan pelayanan masyarakat.
 
"Jadi untuk membangun pasar rakyat dananya Rp295 miliar, dan untuk Pengembangan Usaha Distribusi dan Retail AGRO Rp73 miliar, total anggaran sekitar Rp373 miliar," jelas Luthfi di ruang Serbaguna, Gedung DPRD DKI, Senin (14/9/2015).
 
Sementara itu Wakil Kepada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta Michael Rolandi C. Brata mengatakan akan memberikan PMP kepada PD Pasar Jaya Rp450 miliar.
 
Di sisi lain, Perda Nomor Tahun 2009 yang menyebut PMP bisa mencapai Rp5 triliun. Hal ini mendorong kritik dari Pimpinan Badan Anggaran (Banggar) Mohamad Taufik kepada PD Pasar Jaya untuk mau meningkatkan kualitas dan pencapaianya.
 
"Kalau mau sampai Rp5 triliun, PD Pasar Jaya bisa menjadi seperti apa itu?" ungkap Taufik.
 
Ketua Fraksi Partai Nasional Demokrat Bestari Barus mengatakan Perda Nomor Tahun 2009 mengasumsikan bahwa pendanaan PMP melalui dua kanal yakni cash tunai Pemda dan laba bersih BUMD.
 
"Kalau sampai 5 triliun coba laba bersihnya berapa banyak? Karena laba diberikan kepada kami ditahan," jelas Bestari.
 
Selaku mantan Direktur Utama PD Pasar Jaya, anggota DPRD DKI Prabowo Soenirman mengaku pembangunan pasar memang mencapai angka triliunan.
 
"Membangun Pasar Jaya saja sampai Rp1 triliun, ini dana kan dari penyertaan pemerintah dan investasi," paparnya.
 
Prabowo pun lebih menggaris bawahi nilai-nilai modal yang harus disetor Pasar Jaya kepada Pemprov DKI. Dia pun mengusulkan Pasar Jaya seharusnya melakukan ekspansi atau mengubah strategi untuk menambah dividen.
 
"Masak sejak saya turun jabatan sebagai Dirut tahun 2006 dividennya sampai saat ini sama saja, yakni Rp27 miliar. Cobalah kerjasama Pasar Jaya dengan Bank DKI. Katanya juga mau kerjasama dengan JakPro untuk membangun pasar," saran Prabowo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper