Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PD Pasar Jaya Luthfi Rachman menampik tudingan para pedagang Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat, bahwa banjir terjadi di kawasan tersebut disebabkan oleh buruknya saluran air dalam pasar yang dikelola Pasar Jaya.
"Saya belum mendapat laporan. Tudingan itu tidak benar, karena yang direlokasi oleh Gubernur adalah para PKL yang berjualan di depan pasar kami. Nah, yang kosong di pasar kami hanya sekitar 130 lapak, makanya tidak bisa menampung mereka, sehingga mereka ditawarkan untuk ditampung di pasar kami yang lain," kata Luthfi kepada Bisnis.com, Selasa (16/9/2015).
Luthfi pun mengaku baru mendengar jika pasarnya dituduh menjadi penyebab banjir dan macet di kawasan Sawah Besar. Menurutnya yang mengganggu akses justru adalah para pedagang kaki lima (PKL) di depan pasar yang tak tertib.
Luthfi tak menampik bahwa kondisi Pasar Karang Anyar memang cukup buruk sehingga sebagai pengelola, pihaknya akan melakukan revitalisasi.
Wacana revitalisasi Pasar Karang Anyar juga sudah dimasukkan dalam rancangan Kebijakan Umum Anggaran - Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2016.
"Pasar Karang Anyar dan pasar-pasar sekitarnya memang masih kumuh, makanya penolakan mereka untuk direlokasi juga karena melihat pasar-pasar lain belum layak," sambungnya.
Luthfi menjelaskan bahwa pihaknya tengah menjalankan amanat Gubernur untuk menyediakan lahan yang lebih banyak bagi para PKL.
"Kalau PKL semua masuk dalam pasar kan otomatis selesai masalahnya, itu yang tengah kami upayakan. Tetapi selama masih ada PKL yang di luar pasar, pasti masalah ini tidak bisa cepat beres," jelasnya.