Bisnis.com,JAKARTA--Pemprov DKI meminta pemerintah pusat menambah jumlah transmigran asal Ibu Kota seiring meningkatnya pendatang di Jakarta.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan kuota kepala keluarga (KK) warga Jakarta yang diberikan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sangat sedikit.
"Tahun ini kami hanya bisa berangkatkan 50 KK. Warga yang keluar sedikit sekali, tetapi pendatang yang masuk bisa mencapai puluhan ribu orang per tahun. Ini kan tidak seimbang namanya," ujarnya di Kantor Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Selasa (22/9/2015).
Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil DKI), Pemprov DKI menghitung ada 70.593 orang pendatang baru memasuki Jakarta pada saat arus balik Lebaran tahun ini. Angka proyeksi itu berasal dari perkiraan peningkatan sekitar 3% dibandingkan jumlah pendatang baru pada 2014 yang berkisar 68.537 orang.
Dia mengatakan tahun ini pemerintah pusat hanya memberi jatah 50 KK asal DKI Jakarta untuk berpindah ke tiga daerah tujuan transmigrasi, yakni Bengkulu, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. Adapun, jumlah transmigran asal Ibu Kota dinaikkan menjadi 116 KK pada tahun depan.
Djarot menuturkan pihaknya akan mengajukan penambahan kuota transmigran untuk tahun-tahun berikutnya kepada Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Pasalnya, banyak masyarakat Jakarta, khususnya yang hidup di bawah garis kemiskinan, tertarik untuk mengadu nasip di tempat lain.
"Saya dapat kabar ada beberapa transmigran dari Jakarta yang sukses di Sulawesi Tengah. Dulunya dia hanya pemulung, sekarang jadi bos. Selain menunggu pemerintah pusat, kami juga akan jalin kerja sama dengan daerah tujuan transmigrasi," imbuhnya.