Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konflik TPA Bantargebang, Jabar Minta DKI Bangun Jalur Sampah

Pemerintah Provinsi Jawa Barat meminta Pemprov DKI mempersiapkan jalur khusus sampah menuju TPA Bantargebang, Bekasi.
TPA Bantargebang Bekasi/wikipedia
TPA Bantargebang Bekasi/wikipedia

Bisnis.com, BANDUNG—Pemerintah Provinsi Jawa Barat meminta Pemprov DKI mempersiapkan jalur khusus sampah menuju TPA Bantargebang, Bekasi.

Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar mengatakan jalur sampah ini akan memutus konflik sosial di tingkat bawah yang dipicu ketegangan antara Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama alias Ahok dengan DPRD Bekasi. “Ini jadi masalah sosial terkait sampah dan transportasinya, ini persoalan yang harus dibicarakan,” katanya di Bandung, Selasa (3/11/2015).

Menurutnya, paling bermasalah dalam soal sampah ke Bantargebang adalah transportasi yang dipakai. Dia menilai, di lapangan hilir mudik kendaraan pengangkut sampah akan memicu konflik karena adanya kerusakan jalan akibat tonase yang tidak sesuai.

“Masalah kesepakatan truk dari DKI itu harus lewat mana. Makanya harus ada jalur khusus [angkutan] sampah,” ujarnya.

DKI yang menekan Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan Bekasi juga diminta tak hanya menggelontorkan dana namun memeriksa apakah pengelola Bantargebang sudah tepat dalam memproses sampah. Wagub menilai bisa saja DKI nantinya ditawari untuk membuang sampah di TPPAS Regional Nambo, Bogor. “DiIihat dulu kapasitasnya, kalau memungkinkan tetap harus lewat jalan mana?” katanya.

Wagub sendiri mengaku bersedia menjadi mediator konflik Ahok dengan DPRD Bekasi jika dirinya diminta. Namun konflik ini mestinya bisa diselesaikan dengan baik, terutama jika DKI bersedia membangun jalur khusus sampah ke Bantargebang. “Harus DKI yang bangun jangan kita [Pemprov Jabar],” ujarnya.

Secara terpisah, Kadiskimrum Jabar Bambang Riyanto mengatakan TPPAS Nambo yang pada 2017 rencananya akan dimanfaatkan untuk kepentingan tiga daerah yakni Kabupaten Bogor, Kota Bogor dan Kota Depok.

Namun diakuinya saat proyek ini diperkenalkan beberapa tahun lalu Nambo bisa digunakan untuk menampung sampah hingga 8 daerah termasuk DKI Jakarta. "Dari dulu DKI sudah masuk dalam konsep Nambo," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler