Bisnis.com, TANGERANG—Tingginya ekspor antardaerah membuat komponen net ekspor total mengalami pertumbuhan tertinggi dalam struktur pertumbuhan ekonomi Banten berdasarkan kelompok pengeluaran.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Syech Suhaimi mengatakan komponen net ekspor total tumbuh 32,33% pada triwulan III tahun ini secara year on year.
“Ini didorong ekspor antardaerah yang tinggi sejalan dnegan pertumbuhan industri pengolahan untuk pasar domestik,” ucapnya mengutip data BPS, Jumat (6/11/2015).
Situasi tersebut terkonfirmasi dari laju pertumbuhan ekspor luar negeri (yoy) yang susut sampai minus 6,61%. Kendati demikian impor luar negeri masih meningkat 2,43% (yoy). Komoditas impor luar negeri provinsi ini mayoritas bahan baku dan penolong untuk industri pengolahan.
Sementara itu, selain net ekspor total, ada pula komponen konsumsi pemerintah yang tumbuh 6,13%. Demikian pula pembentukan modal tetap bruto (PMTB) turut meningkat 5,46%. Walhasil ekonomi Banten selama Juli – September bertumbuh 5,18%.
Adapun struktur PDRB Banten berdasarkan pengeluaran atas harga berlaku pada triwulan ketiga didominasi komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga 50,69%. Sementara komponen lain adalah PMTB sebesar 28,46%.
Untuk sumber pertumbuhan pada Juli – September (yoy) berasal dari pertumbuhan pengeluaran pada komponen konsumsi rumah tangga sebesar 2,83%. Diikuti komponen net ekspor total 2,13% dan PMTB 1,59%. Adapun komponen pengurang pertumbuhan terbesar adalah impor total sebesar 1,27%.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Banten triwulanan yakni pada triwulan ketiga dibandingkan dengan triwulan kedua tercatat meningkat 2,03%. Komponen ekspor impor satu-satunya yang tidak mengalami perkembangan positif.
Adpaun komponen dengan pertumbuhan tertinggi adalah konsumsi pemerintah 8,73% (q-to-q). Selanjutnya ada konsumsi rumah tangga 2,71% dan komponen PMTB 2,61%. Untuk konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga juga tumbuh 2,58%.
Secara umum peningkatan pertumbuhan triwulan ketiga banyak dipengaruhi realisasi belanja barang dan jasa pemerintah. “Ini terkait pilkades serentak dan persiapan pilkada serentak dan mulai diterimanya dana desa,” ucap Suhaimi.
Aktivitas belanja modal pemerintah juga meningkat khususnya pada belanja peningkatan kualitas konstruksi jalan dan jembatan. Sejalan dengan ini investasi swasta di Banten dinilai terus bergairah tampak dari kegiatan konstruksi bangunan dan industri pengolahan.