Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan DKI Jakarta Tuty Kusumawati mengatakan, proyek tanggul B dan tanggul C Giant Sea Wall diproyeksikan selesai pada 2040.
Tuty membeberkan untuk penyelesaian tanggul A saja, pembangunannya sampai 2017. Adapun tanggul B dan C, kedalamannya rata-rata minus 16 sampai minus 17 meter dibawah laut. Itu masih memerlukan berbagai studi-studi kelengkapannya
"Tanggul raksasa besar jadi berbagai hal harua di kaji. Ini 5 atau 6 tahun ke depan aja studinya ini belum tentu selesai. Targetnya kalau sudah ada studinya,nsudah ada kelengkapannya targetnya 2040-2050," ujar Tuty di Balai Kota, Senin (9/11/2015).
Tuty mengaku, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih harus merumuskan business plan dari megaproyek GSW ini. Meskipun begitu, Tuty menerangkan, pihaknya sudah merampungkan izin analisis dampak lingkungan (AMDAL). "Kalau tanggul A itu amdal dan DED nya sudah ada, dikerjakan," jelas Tuty.
Tuty memastikan jika proyek ini terealisasi, maka banjir dari rob, ataupun ancaman rob dari laut utara bisa tertanggulangi. Tuty optimistis, GSW akan membebaskan Jakarta Utara dari banjir. Tak hanya itu, GSW ini akan dibuat terpadu.
"Tanggul ini seluruhnya bisa menanggulangi, jika dibendung total. Sekarang tinggal bagaimana pengamanan di tingkat hulu," tambahnya.
GSW ini harus terpadu dengan pengolahan limbah. Pasalnya, GSW akan dibuat menjadi sumber pasokan air bersih. Bendungan raksasa itu juga akan dikelola dengan mesin treatment untuk mengelola limbah menjadi air bersih.
"Dengan demikian, sumber air bersih bisa dikonsumsi dan juga tidak banjir lagi airnya masuk ke bendungan laut itu," jelasnya.
