Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WISMA ATLET KEMAYORAN: Proses Hibah Hambat Pembangunan

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum membangun Wisma Atlet di Kemayoran untuk Asian Games 2018 karena belum mendapat restu dari Komisi II DPR RI yang mengkhawatirkan indikasi korupsi dalam proyek tersebut.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Ahok Tjahja Purnama/Antara-Reno Esnir
Gubernur DKI Jakarta Basuki Ahok Tjahja Purnama/Antara-Reno Esnir

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum membangun Wisma Atlet di Kemayoran untuk Asian Games 2018 karena belum mendapat restu dari Komisi II DPR RI yang mengkhawatirkan indikasi korupsi dalam proyek tersebut.

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Mustafa Kamal menyatakan, mekanisme penghibahan lahan Sekretariat Negara di Kemayoran untuk Wisma Atlet kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum jelas.

"Komisi II membuat Panja karena kami tengah merapikan aset negara," ujar Mustafa Kamal kepada Bisnis, Kamis (26/11/2015).

Skema keuangan yang masih abu-abu terkait hibah lahan dan skema keuangan antara Pemprov DKI dan Pemerintah Pusat dikhawatirkan berpeluang menimbulkan korupsi.

"Jangan sampai ada pihak-pihak yang mengambil keuntungan secara tidak proporsional. Jangan sampai ada peluang korupsi," tegasnya.

Mustafa menjanjikan lahan Wisma Atlet bisa dieksekusi setelah penyelesaian masa sidang penyisiran aset negara.

Oleh sebab itu, politisi PKS ini menyarankan agar proses penghibahan jangan dilakukan terburu-buru.

"Penghibahan harus memperhatikan perundang-perundangan yang berlaku dari mulai skema kerjasama keuangan dan tata ruangnya," jelas Mustafa.

Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Abdul Hadi menyatakan, pihaknya memiliki kendala untuk membangun Wisma Atlet di Kemayoran karena belum jelas status hukum atas lahan seluas 11 hektar tersebut.

"Payung hukum, itu yang paling awal dasarnya, proses hibahnya bagaimana," tutur Abdul Hadi.

Abdul Hadi mengakui, pembangunan Wisma Atlet menjadi tanggung jawab perusahaannya.

Rencananya, Jakpro akan membangun tujuh tower untuk Wisma Atlet.

Terkait anggaran, Abdul Hadi mengatakan belum ada nominal pasti karena mekanisme pembangunan dan operasional masih dalam proses tender.

Meskipun begitu Abdul Hadi memastikan Pemprov DKI bersedia mencicil pembayaran mengingat pendanaan Wisma Atlet sudah mendapat persetujuan dari DPRD DKI.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku khawatir ajang turnamen olah raga berskala Asia tersebut gagal dilaksanakan di Ibu Kota.

Hal tersebut diungkapkan kepada delegasi Komite Olimpiade Indonesia (KOI) saat membicarakan kesiapan Jakarta menjadi tuan rumah Asian Games 2018.

Dalam pertemuan tersebut, Ahok, sapaan akrab Basuki menuturkan banyak persoalan teknis yang belum tuntas dilaksanakan.

Salah satunya soal pembangunan wisma atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat.

"Nanti kan Olimpic Council of Asia [OCA] kan sudah datang. Nah kita harus tunjukkan kalau kewajiban pembangunan kampung atlet sudah dipenuhi," ujarnya.

Ahok mengatakan maket desain kampung atlet, termasuk bentuk animasi, sudah diberikan kepada ketua KOI Erick Tohir.

Meski demikian, pembangunan wisma atlet belum bisa dilaksanakan karena tertunda masalah lahan hibah dari Setneg RI kepada Pemprov DKI.

"Kami harus yakinkan OCA kalau Jakarta siap. Kalau tidak, bisa-bisa posisi tuan rumah disalip oleh Tiongkok. Mereka sangat siap gantikan posisi kita," imbuhnya.

Ucapan Ahok tersebut memang tidak asal bunyi. Pasalnya, China sudah memiliki fasilitas olah raga berskala internasional lengkap dengan penginapan untuk atlet-atlet.

"OCA sudah kasih lampu kuning nih. Kita mesti cepat-cepat bangun (wisma atlet) kalau enggak bisa disalip Tiongkok," jelasnya.

Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Tohir mengatakan pihaknya saat ini baru melaksanakan tahap sosialisasi Asian Games 2018.

"KOI dan beberapa kementerian terkait terus laksanakan proses sosialisasi promosi," ujarnya.

Meski sudah melaksanakan sosialisasi, Bos Klub Sepak Bola Inter Milan tersebut mengaku saat ini rencana induk (master plan) perhelatan Asian Games 2018 masih belum siap.

"Planning dan master plan belum siap. Lebih baik sekarang kami menahan diri dulu," imbuhnya.

Dia menambahkan nanti KOI, Pemerintah Pusat, dan Pemprov DKI akan menggelar sosialisasi dalam skala besar ketika semua rencana sudah siap dijalankan.

"Nanti kami pasti bikin launching yang menggelegar di berbagai daerah. Ini juga perlu partisipasi dari Kemendagri, KONI, KONIDA, Menpora dan semuanya yang terlibat dalam ajang turnamen olah raga se-Asia 2018 nanti," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper