Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dokumentasi seorang pekerja berdiri di dekat mesin bor bawah tanah, Antareja, di titik proyek MRT Patung Pemuda Senayan, Jakarta/Antara
Dokumentasi seorang pekerja berdiri di dekat mesin bor bawah tanah, Antareja, di titik proyek MRT Patung Pemuda Senayan, Jakarta/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah dan Japan International Cooperation Agency (JICA) telah menandatangani perjanjian proyek pinjaman official development assistance Jepang sebesar 77,137 miliar yen untuk dua proyek.

Berdasarkan rilis yang diterima Senin (7/12/2015), persetujuan pinjaman tersebut adalah untuk konstruksi proyek MRT Jakarta Jalur Utara—Selatan (II) dan layanan keahlian teknik untuk MRT Jakarta Jalur Timur—Barat (I). Penandantanganan dilakukan pada Jumat (4/12/2015) lalu.

Proyek MRT Jalur Utara – Selatan (II) untuk menyediakan keberlanjutan pembiayaan untuk pembangunan MRT Jalur Utara - Selatan yang sedang berjalan, sedangkan proyek MRT Jalur Timur – Barat (I) bertujuan untuk menyediakan pembiayaan untuk pelaksanaan engineering design untuk MRT Jalur Timur - Barat (Kalideres - Cempaka baru).

Ruang lingkup proyek MRT Jalur Utara - Selatan (I) dan (II) secara kolektif meliputi pembangunan bagian bawah tanah (5,9 km) dan jalur layang (9,8 km), pengadaan gerbong kereta dan sistem sinyal, sedangkan proyek MRT jalur Timur - Barat (I) meliputi engineering design (rekayasa teknis) untuk bagian Kalideres - Cempaka Baru (20 km).

Jumlah penumpang diperkirakan akan mencapai 280.000 orang/hari pada saat peresmian tahap I (Lebak Bulus - Bundaran HI) untuk MRT jalur Utara - Selatan, serta 256.000 orang/hari pada saat peresmian Tahap I (Kalideres - Cempaka Baru) untuk MRT jalur Timur - Barat.

Selain itu, oleh karena MRT jalur Utara - Selatan merupakan sistem Mass Rapid Transit yang pertama di Indonesia, JICA tidak hanya berkontribusi untuk pembangunan MRT itu sendiri, tetapi juga untuk pengembangan kapasitas pengoperasian dan pengelolaan perkeretaapian perkotaan.

“Jepang telah memiliki pengalaman, melalui consulting services dan pelaksanaan pelatihan, bersama dengan berbagi pengetahuan tentang Transportasi Oriented Development (TOD) dan pengembangan kebijakan transportasi melalui proyek kerjasama teknis,” tulis rilis tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper