Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PD PAM Jaya Erlan Hidayat menyebut penggabungan PD PAM Jaya dan PD PAL Jaya harus segera dilaksanakan sebelum proyek Giant Seal Wall dibangun.
Menurut Erlan, 13 sungai milik Pemerintah Pusat tak lepas dari tanggung jawab Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dia menjelaskan, di Kali Krukur, komponen air yang masih bsia diolah hanya 25%, sisanya terdiri dari limbah amonia.
"Ini ada proyek reklamasi 17 pulau, Giant Sea Wall dengan sayap garuda, mimpi indah semua. Mau dibendung, kalau itu terjadi tetapi 13 sungai kita masih kotor, jadi apa air bendung disitu?" ujar Erlan di Graha Sucofindo, Kamis (10/12/2015).
Menurut mantan direksi PT Jakarta Propertindo ini, untuk memenuhi kebutuhan air di Jakarta, perlu segera dilakukan mekanisme pengelolaan air yang terintegrasi sejak dari lokasi sumber air.
"Salah satunya dengan air tanah, industri besar juga tak pakai PAM, dia pakai air tanah untuk mencuci, setelah itu hanya dibuang begitu saja. Maka perlu diolah dulu ini semua," kata Erlan.
Oleh sebab itu penggabungan PAM dan PAL diakui Erlan bukan karena kebutuhan bisnis semata tetapi juga kepentingan memperbaiki lingkungan Ibu Kota. Lagipula pengelolaan air tak perlu dipecah dalam dua institusi untuk membenahi kualitas air di Ibu Kota.
"Penggabungan hanya satu cara, masih banyak cara lainnya, tinggal kapan mau dilaksanakan, kalau tak dari sekarang kapan lagi," tandasnya.