Bisnis.com, DEPOK-- Ketua DPRD Kota Depok Hendrik Tangke Allo memuji kinerja Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail dalam satu periode 2010-2015.
Pujian itu dilontarkan saat memberi pidato singkat pembukaan hasil rekapitulasi Pilkada Depok 2015 di Bumi Wiyata, Rabu (16/12/2015).
"Saya berharap pasangan yang memenangkan Pilkada Depok ke depan harus bisa seperti Pak Nur Mahmudi yang telah banyak prestasi. Pak Nur selama lima tahun, bahkan 10 tahun sudah banyak memberikan pelajaran," katanya.
Pernyataan Hendrik diapresiasi oleh ratusan hadirin dengan tepuk tangan gemuruh. Padahal, biasanya Hendrik kerap memberi kritik terhadap Pemerintah Kota Depok.
Dia sendiri pernah membuat pernyataan, bahwa Pilkada Depok merupakan pertarungan antara kubu Balaikota dan Kota Kembang. Balaikota merujuk pada Pemkot Depok dan Kota Kembang merujuk pada DPRD Kota Depok.
Pasalnya, pasangan yang mengikuti Pilkada Depok saat ini diikuti oleh dua calon yakni Dimas-Babai yang diusung PDIP dan Idris-Pradi diusung oleh PKS dan Gerindra. Adapun Idris merupakan calon incumbent.
Hendrik melanjutkan, prestasi Nur Mahmudi selama menjabat sebagai Wali Kota Depok harus diacungi jempol, salah satunya pada toleransi umat beragama yang diklaim jarang terjadi kericuhan.
"Kami apresiasi Pak Nur Mahmudi selama 10 tahun membawa Depok begitu plural dan dinamis dan cukup kondusif, maka toleransi ini yang harus dijaga ke depannya," katanya.
Ketua Dewan Puji Wali Kota Nur Mahmudi
Ketua DPRD Kota Depok Hendrik Tangke Allo memuji kinerja Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail dalam satu periode 2010-2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Nancy Junita
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
2 jam yang lalu
Ramalan Nasib United Tractors (UNTR) 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
12 jam yang lalu
Dapat Dukungan dari Anies, Pramono Yakin Golput Menurun
14 jam yang lalu