Bisnis.com, JAKARTA--Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Heru Budi Hartono mengatakan salah satu kendala yang dihadapi Jakpro adalah adanya spesifikasi khusus untuk membangun Velodrome.
"Tadi perwakilan PB-ISSI mengatakan kontraktor yang bangun gak bisa sembarangan. Berarti Jakpro harus laksanakan lelang terbatas. Masalahnya sekarang waktunya cukup apa enggak?" katanya di Balai Kota, Senin (11/1/2016).
Dia mengatakan waktu yang dibutuhkan untuk merehab total Velodrome diperkirakan mencapai 17 bulan. Meski Asian Games baru dilaksanakan Agustus 2018, arena tersebut harus diuji coba mulai tahun depan.
Dengan tenggat waktu yang sangat terbatas, Heru tak yakin hal tersebut bisa diselesaikan oleh Jakpro. Makanya, pemerintah berencana bekerja sama dengan pihak swasta untuk menerapkan skema built transfer operate (BTO).
Meski demikian, dia memastikan PT Jakpro tetap menerima penyerataan modal pemerintah (PMP) yang dianggarkan di APBD DKI 2016. "PMP untuk PT Jakpro kami anggarkan Rp2,95 triliun. Kebutuhan untuk bangun Velodrome sekitar Rp500 miliar," imbuhnya.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan PT Jakarta Propertindo menyerah merevitalisasi area balap sepeda Velodrome di Rawamangun untuk keperluan Asian Games 2018.
Sebagai informasi, kewajiban DKI Jakarta sebagai tuan rumah Asian Games 2018 adalah membangun wisma atlet di Kemayoran, Velodrome di Rawamangun, dan arena pacuan kuda (equistrian) do Pulomas. Pembangunan wisma atlet telah dibatalkan dan diambil alih oleh pemerintah pusat.