Bisnis.com, TANGSEL-Pengusaha bengkel sepeda motor skala kecil dan menengah di Tangerang Selatan berharap bisnisnya semakin cerah tahun ini kendati dibayang-bayangi dampak dari penaikan harga sejumlah suku cadang.
Harga suku cadang (spare part) berpotensi terus meningkat seiring dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, dan juga menyebabkan biaya hidup masyarakat melonjak sejak memasuki Tahun Baru 2016.
Lamri, pemilik bengkel sepeda motor skala kecil di Jl Abdul Ghani, Ciputat Timur Tangsel, mengatakan kedua faktor itu, penaikan harga spare part dan biaya hidup masyakarat, besar imbasnya terhadap tingkat kunjungan pelanggan ke bengkel.
“Dari perbincangan dengan kawan-kawan sesama pengusaha bengkel sepeda motor, kondisi yang dialami hampir semua sama yaitu jumlah pengunjungnya cenderung turun,” katanya, Selasa (12/1/2016).
Menurutnya, harga oli unguk sepeda motor yang semula berhara Rp35.000-40.000 per liter naik menjadi Rp40.000-Rp45.000 per liter dan harga suku cadang rata-rata naik sekitar Rp1.000-Rp5.000 per unit.
Dia menjelaskan sebagian besar pelanggan membatasi anggaran perbaikan sepeda motornya, kecuali untuk turn up secara rutin atau perbaikan ringan yang tidak membutuhkan biaya besar.
Sebab, banyak pelanggan yang mengaku dana cadangan rumah tangganya menipis pada bulan ini karena digunakan untuk kegiatan liburan akhir tahun dan alokasi biaya pendidikan anak-anaknya.
Kondisi yang relatif sama juga dialami perusahaan bengkel skala besar, kecuali yang termasuk jaringan dari agen tunggal pemegang merek yang melayani garansi perawatan rutin sepeda motor baru.