Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SAMPAH KULIT KABEL MEDAN MERDEKA: PLN Koordinasikan Temuan Kabel Pelindung ke Polisi

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) telah melakukan koordinasi dengan kepolisian terkait temuan pelindung (Armour) kabel di Jl Medan Merdeka Selatan Jakarta.
Pekerja membersihkan bekas kulit kabel listrik yang menutup saluran air di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (29/2/2016)./Antara
Pekerja membersihkan bekas kulit kabel listrik yang menutup saluran air di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (29/2/2016)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) telah melakukan koordinasi dengan kepolisian terkait temuan pelindung (Armour) kabel di Jl Medan Merdeka Selatan Jakarta.

Kepolisian akan menginvestigasi jenis kabel yang ditemukan, Koordinasi itu dilakukan ai untuk membantu kinerja polisi mengungkap dalang di balik penemuan pelindung kabel sebanyak 22 Truk.

Adapun jenis kabel yang dipasang oleh PLN dalam 20 tahun terakhir berjenis XLPE 3x240 mm2 dengan diameter armour 10 cm, sedangkan pelindung kabel yang ditemukan di selokan atau gorong-gorong berdiameter 3-5 cm.

“Meskipun ada perbedaan jenis dan diameter kabel yang saat ini kami gunakan dengan kabel yang ditemukan, tetapi PLN akan membantu penyelidikan kepolisian. Kalau menurut spesifikasi kabel yang ditemukan, kabel tersebut karakteristiknya menyerupai kabel berisolasi kertas/minyak yang kami pernah gunakan pada akhir 70-an," ungkap General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya Syamsul Huda dalam rilisnya, Minggu (6/3/2016).

Syamsul menambahkan penanaman kabel PLN sesuai standar selalu di dalam tanah. Kabel tanah 20KV yang sudah tidak terpakai harusnya tetap di bawah tanah dan tidak terkelupas. PLN, tambahnya tidak pernah memindahkannya dengan pertimbangan biaya dan perizinan.

Jadi, seharusnya posisi kabel di dalam tanah tetap di tanah dan tidak dalam posisi terkelupas. "Tetapi dalam perkembangannya dengan adanya perluasan gorong – gorong bisa saja posisi kabel tersebut menjadi di dalam gorong-gorong, bukan lagi di dalam tanah," ujarnya.

Hal inilah yang saat ini sedang dikoordinasikan dengan pihak kepolisian dan suku dinas terkait.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper