Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilkada DKI 2017: Tetap Dukung Ahok, Partai NasDem Tak Merasa Terhina

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem Akbar Faizal menyatakan partainya tidak menyesal dan tidak merasa terhina tetap mendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat menyapa anak-anak dalam sebuah kegiatan./Antara
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat menyapa anak-anak dalam sebuah kegiatan./Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Partai Nasional Demokrat bulat untuk tetap mendukung Ahok dalam Pilkada DKI 2017.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem Akbar Faizal menyatakan partainya tidak menyesal dan tidak merasa terhina tetap mendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.

"Tapi inilah pilihan kami dan kami sama sekali tak menyesal memilih Ahok," kata Akbar Faizal di Jakarta, Jumat (11/3/2016).

Akbar mengaku tidak paham dengan reaksi sejumlah pihak yang kelabakan atas keputusan Partai NasDem mendukung Ahok yang terbukti menjadi representasi sikap dari sebagian besar masyarakat DKI Jakarta.

Terlebih keputusan NasDem mendukung Ahok membuat banyak pihak bereaksi bahkan menuding "kiri-kanan" dengan alasan tidak jelas.

Akbar mengakui Ahok cenderung menyampaikan ucapan yang tegas, keras cenderung kasar namun seharusnya melihat sikap Ahok dari sudut pandang lain.

"Mengapa kita tidak menetapkan sikap Ahok ini sebagai garis demarkasi baru?" ujar pria asal Sulawesi Selatan itu.

Anggota Komisi III DPR RI itu menegaskan NasDem tidak merasa terhina menjatuhkan pilihan kepada Ahok yang telah memutuskan maju melalui jalur independen pada Pilkada DKI 2017.

Menurut Akbar, sikap NasDem mendukung Ahok sebagai pengakuan menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap partai politik.

"Ini bukanlah hina bagi kami, kejujuran kok dianggap hina? Justru kami mengajak diri memahami semua peristiwa ini sebagai cermin sekaligus otokritik sebagai sebuah parpol," tegas Akbar.

Akbar menyatakan gerakan penyerahan KTP mendukung Ahok untuk memenuhi syarat sebagai calon independen harus dipandang sebagai "cubitan" keras bagi partai politik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper