Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Warga Tangsel Dukung Razia Pedagang Jamu Rangkap Jualan Miras

Pemerintah Kota Tangerang Selatan berusaha keras melaksanakan motonya sebagai kota cerdas, modern dan relegius dengan antara lain memberantas seluruh peredaran minuman keras secara ilegal.
Kepolisian Resor Kota Depok memusnahkan sekitar 10.190 botol minuman keras dan 3,16 kwintal ganja, Rabu (23/12/2015)./Bisnis-Miftahul Khoer
Kepolisian Resor Kota Depok memusnahkan sekitar 10.190 botol minuman keras dan 3,16 kwintal ganja, Rabu (23/12/2015)./Bisnis-Miftahul Khoer

Bisnis.com, TANGSEL-Pemerintah Kota Tangerang Selatan berusaha keras melaksanakan motonya sebagai kota cerdas, modern dan relegius dengan antara lain memberantas seluruh peredaran minuman keras secara ilegal.  

Budiman, warga Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Tangsel, mengatakan Pemkot Tangsel melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) telah mengisaratkan segera merazia peredaran minuman beralkohol atau minuman keras (miras) itu.

“Dari pegawai kelurahan kami mendengar rencana Satpol PP merazian peredaran miras, terutama yang dijual pedagang jamu pinggir jalan yang warung gerobaknya biasa buka malam hari, maupun warung kelontong,” katanya Jumat (11/3/2016)

Menurutnya, warga mendukung tindakan tegas Satpol PP Kota Tangsel karena dampak dari peredaran miras hingga ke lingkungan tempat tinggal mereka dapat menarik anak-anak usia sekolah mencoba beli dan meminumnya karena memang harganya relatif murah.

Sementara itu Mawardi, warga Sawah Baru, Kecamatan Ciputat, Tangsel mengungkapkan biasanya pedagang jamu dengan gerobak dorong yang menjual miras itu beroperasi wajar saja sejak pukul 18.00 WIB hingga dini hari.

Para pedagang jamu rangkap minuman keras tersebut cukup piawai dalam mengelabuhi petugas dengan cara menyimpan botol miras di laci gerobak dorongnya yang tertutup dalam jumlah terbatas.

“Mereka tidak membawa stok banyak, cukup beberapa botol sesuai dengan rata-rata yang terjual setiap malam. Kalau kurang, langsung naik motor, ambil di rumahnya lagi,” ujarnya.

Dia menjelaskan cara menjualnya pun cukup cerdik dengan menuangkan ke dalam kantong plastik ukuran setengah kilo gram, dikasih sedotan dan dimasukkan dalam tas kresek warna hitam.

Sementara pelanggannya yang biasanya terdiri dari beberapa orang tidak lekas pergi dari warung itu. Mereka duduk-duduk santai di kursi yang disediakan, menikmati mirasnya sambil makan kacang kulit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler