Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur Ahok: Kamu Kira Teluk Jakarta Teluk Belitung?

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok menampik reklamasi di Teluk Jakarta dapat menyulitkan nelayan mencari nafkah di laut.
Nelayan tengah mencari ikan di Teluk Jakarta./Antara
Nelayan tengah mencari ikan di Teluk Jakarta./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok menampik reklamasi di Teluk Jakarta dapat menyulitkan nelayan mencari nafkah di laut.

Menurut dia, tanpa reklamasi pun mencari ikan di Teluk Jakarta sudah sulit.

"Sekarang saya tanya, sebelum reklamasi kamu juga sudah susah cari ikan di Teluk Jakarta. Mana ada ikan di Teluk Jakarta. Kamu kira teluk di Belitung? Kamu tanya, mana ada?" kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Kamis (14/4/2016).

Bahkan, menurut Ahok, di daerah Marunda yang belum direklamasi, di situ pun sudah sulit mencari ikan. Untuk tambak kerang hijau, Ahok justru mempertanyakan kualitas dari kerang tersebut.

Pasalnya, menurut dia, apabila kerang tersebut mengandung logam berat di atas batas, kerang tersebut tak layak dikonsumsi. Ia bahkan mengaku sudah ingin menutup tambak kerang ini.

"Sebetulnya kerang hijau kalau bukan karena masyarakat, sudah saya tutup, sekarang mana ahli lingkungan hidup, sekarang kamu periksa kerang hijau di situ, boleh dikonsumsi enggak sebetulnya? Seluruh kerang hijau enggak boleh dikonsumsi," ujar Ahok.

Ahok justru mengatakan,  dia berniat merelokasi tambak ke Kepulauan Seribu. Namun, dia mengaku tak dapat merelokasi tambak untuk kerang, karena untuk tambak kerang lingkungannya tidak cocok.

Dia berencana membangun apartemen di Kepulauan Seribu. Nantinya, nelayan dapat tinggal di daerah tersebut.

 "Nelayan tinggal di situ, tambak saya kasih, kapal saya kasih. Naik kapal, naik bus tidak bayar ke Jakarta, dan harga beras di sana saya jamin sama dengan Jakarta, saya kirim dengan kapal. Itu solusinya," ujar Ahok.

Penolakan pulau reklamasi terus dilakukan oleh para nelayan. Hal ini dilakukan lantaran nelayan merasa mata pencahariannya terancam dengan adanya pulau tersebut. Mereka mengatakan ikan pun semakin sulit didapatkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.co

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper