Bisnis.com, JAKARTA- Sepanjang April 2016, harga-harga di DKI Jakarta mengalami deflasi 0,27%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta Syech Suhaimi mengatakan deflasi yang terjadi di Ibu Kota karena turunnya harga-harga pada kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan.
"Langkah pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi berdampak besar terhadap tarif transportasi dan harga bahan pokok di pasar," ujarnya di kantor BPS DKI, Senin (2/4/2016).
Dia menuturkan komoditas yang memberi sumbangan deflasi cukup besar a.l. bensin, cabai merah, tarif listrik, angkutan udara, angkutan dalam kota, daging ayam ras, angkutan antarkota, cabai rawit, telur ayam ras, hingga tarif taksi.
"Kontribusi terbesar memang dari bensin, tarif angkutan umum, dan beberapa kelompok bahan makanan," lanjutnya.
Harga BBM untuk jenis premium dan solar mulai 1 April 2016 turun Rp500 per liter. Harga premium yang semula Rp6.950 per 1 April menjadi Rp6.450/liter, jadi turun Rp500 per liter. Kemudian minyak solar semula Rp5.650 menjadi Rp5.150 per liter,
Laju inflasi di DKI Jakarta sepanjang Januari-April 2015 mencapai 0,05%. Adapun, laju inflasi di DKI dari tahun ke tahun mencapai 3,06%.
Dari 82 kota yang diteliti BPS DKI, lima kota mengalami inflasi dan 77 kota mengalami deflasi. DKI Jakarta menempati urutan 59 dari seluruh kota yang mengalami deflasi.