Bisnis.com, JAKARTA--Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui pihaknya telat alias kebobolan untuk mengantisipasi gejolak harga daging sapi yang saat ini menembus Rp120.000/kg di pasar.
"Ya, memang tahun ini kami agak telat lagi. Makanya harga daging jadi tinggi," katanya di Balai Kota DKI, Selasa (31/5/2016).
Berdasarkan data Info Pangan Jakarta, harga daging sapi has (paha belakang) dibanderol Rp123.048/kg. Sementara itu, harga daging sapi murni berkisar Rp115.125/kg. Harga tersebut merupakan rerata dari semua pasar tradisional yang ada di Jakarta.
Terkait hal itu, katanya, Pemprov DKi mengusulkan agar pemerintah pusat membuat satu sistem untuk pelaksanaan operasi pasar. Ahok menginginkan agar warga yang menerima daging operasi pasar hanya bagi mereka yang memiliki kartu.
"Selama ini kita gak tahu yang beli daging sapi atau beras siapa saja? Kalau pakai kartu kan ketahuan, bukan spekulan yang main," katanya.
Dia menuturkan Pemprov DKI sudah menugaskan salah satu BUMD DKI yaitu PD Dharma Jaya untuk menyediakan stok sapi selama puasa-Lebaran.
Selain mencari daging sapi dari Nusa Tenggara Timur (NTT), Dharma Jaya juga sedang mempersiapkan untuk melakukan impor daging sapi beku sebanyak 500 ton dari Australia dan New Zealand.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel