Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ahok Usul Pemerintah Pusat Buka Keran Impor Daging Sapi

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akrab dipanggil Ahok mengusulkan agar pemerintah pusat membuka impor daging, namun daging sapi dalam negeri tetap dibeli.
Ilustrasi: Daging sapi segar/Antara
Ilustrasi: Daging sapi segar/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah diminta mengimpor daging sapi sembari tetap membeli sapi lokal untuk pengadaan daging sapi di dalam negeri.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akrab dipanggil Ahok mengusulkan agar pemerintah pusat membuka impor daging, namun daging sapi dalam negeri tetap dibeli.

"Kalau daging kita lagi usulin harusnya dibuka impor, tetap kami beli misalnya sapi dari Nusa Tenggara Timur. Dan ini enggak punya cukup dari lokal, kalau kami beli saja tapi kebutuhannya harus impor," kata Ahok di Jakarta, Selasa (31/5/2016).

Dia khawatir apabila pemerintah pusat melakukan buka tutup impor daging akan ada peluang permainan.

Dengan adanyan buka tutup impor daging, siapa yang berani pesan daging ke luar negeri kalau terjadi kekurangan, katanya.

"Kalau menurut saya harusnya dibebaskan khususnya di Jakarta, kita punya pasar yang jelas dan dapat melakukan operasi pasar di rumah susun," kata Ahok.

Bila impor daging diberlakukan secara terbuka, ujar Ahok, pengawasan berupa operasi pasar dapat dilaksanakan di rumah susun dan dapat juga untuk para pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang saat ini jumlahnya hampir 600 ribu.

"Kalau 600 ribu pemegan KJP, sebulan dibeli sekilo berarti 600 ton daging, nah harusnya kita penuhi saja. Sudah dipenuhin di situ, otomatis yang lain mikir. Kita yang impor sendiri kita yang jual sendiri," kata Ahok.

Bila impor dibuka maka akan ada subsidi dan kemungkinan harga daging untuk pemegang KJP dan di rumah susun seharga Rp35 ribu sampai Rp39 ribu per kilogram.

"Kalau satu orang satu kilogram daging beku untuk pemegang KJP, enggak mungkin dong mau dijual lagi dan ini jualnya di rusun. Dan daging beku ini lebih sehat karena darahnya diteteskan sampai habis dan dengan sistem pemotongan modern," kata Ahok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper