Bisnis.com, DEPOK- Pembenahan terminal yang ada di kawasan Jabodetabek menjadi salah satu prioritas utama program kerja Badan Pengelolaan Transportasi Jabodetabek.
Kepala Badan Pengelolaan Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Elly Adriani Sinaga mengatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan Pemkot Bogor dan Pemkot Depok untuk membenahi terminal di dua daerah tersebut agar bisa segera digunakan.
"Salah satu jangka pendek yang akan dikerjakan adalah pengerjaan terminal Jatijajar di Depok. Kami sedang mengkalkulasikan anggarannya secara keseluruhan untuk program Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ)," paparnya di Balai Kota Depok, Rabu (22/6).
Pada program jangka pendek, BPTJ akan fokus menggarap terminal tipe A agar bisa difungsikan paling lambat pada Oktober 2017 di setiap daerah sebagai target RITJ.
Menurutnya, RITJ tersebut nantinya akan menjadi kewenangan yang dimiliki oleh BPTJ untuk mengkoordinasikan semua komponen yang bekerja dalam sistem transportasi se-Jabodetabek.
Target utama BPTJ, lanjut dia yaitu memindahkan pengguna kendaraan pribadi ke angkutan umum dengan porsi 60% pada 2030. Hiingga sekarang, porsi pengguna kendaraan umum baru mencapai 15%-24%.
Sisanya menggunakan kendaraan pribadi berupa mobil dan motor yang menyebabkan kemacetan. Sementara perjalanan di Jabodetabek berdasarkan penelitian pada 2015 mencapai 47,5 juta per hari.
Wali Kota Depok Muhammad Idris mengatakan kebutuhan anggaran pembenahan terminal Jati Jajar Depok mencapai Rp37 miliar. Dia berharap setelah ada bantuan dari pusat, terminal tersebut bisa rampung dan digunakan.
Menurutnya, program Rencana Induk Transportasi Jabodetabek yang digaungkan BPTJ menjadi bagian rencana jangka panjang Pemkot Depok, sehingga diharapkan ada dukungan dari semua pihak.
"Kami targetkan terminal ini rampung pada tahun depan, sekarang sedang korrdinasi dengan pemerintah pusat untuk dukungan anggarannya," paparnya.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan rencana pemindahan terminal tipe A Baranangsiang Kota Bogor ke wilayah ke Tanah Baru, sudah melalui pertimbangan dan kajian yang saat ini tinggal disinkronkan agar terintegrasi dengan rencana Kementerian Perhubungan.
Pemkot Depok telah mengirim surat ke Kemenhub pada Februari lalu guna memohon kepastian tanggung jawab dan kewajiban pemerintah daerah dalam menindaklanjuti program pembangunan terminal.
Menurutnya, lahan yang akan dibebaskan di Tanah Baru itu seluas 5 hektar dengan dan yang dianggarkan sebesar Rp10 miliar.
“Jadi anggaran sebesar Rp10 miliar itu belum dieksekusi, masih dipegang karena masih menunggu arahan pemerintah pusat untuk dieksekusi atau tidak. Ini masih kita koordinasikan," katanya.
2 Terminal di Depok & Bogor Masuk Fokus Program Prioritas BPTJ
Pembenahan terminal yang ada di kawasan Jabodetabek menjadi salah satu prioritas utama program kerja Badan Pengelolaan Transportasi Jabodetabek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Mia Chitra Dinisari
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
8 jam yang lalu
Ridwan Kamil Klaim Punya Survei Internal, Lampaui Pramono-Doel?
12 jam yang lalu
Ridwan Kamil Optimistis Menang di Pilkada Jakarta
12 jam yang lalu