Bisnis.com, JAKARTA- Provinsi DKI Jakarta akan terus berbenah untuk menjadi kota yang layak untuk masyarakat seiring dengan bertambah usianya ke 489 tahun.
Guna mewujudkan hal tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memfokuskan untuk menata dan membenahi Kota Jakarta yakni dengan tiga program pembangunan.
Tiga program pembangunan yang di maksud tersebut yakni penataan aset daerah yang tidak bergerak seperti tanah dan gedung milik Pemprov, penataan trotoar dan penerangan di taman, jalan serta daerah-daerah yang rawan kriminalitas.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengatakan bahwa untuk pengelolaan aset di DKI Jakarta masih buruk. Untuk itu pihaknya akan terus menggencarkan kegiatan inventarisasi aset.
“Kita ada program, tahun ini, inventarisasi aset yang tidak bergerak. Yakni pendataan tanah dan gedung harus tuntas lebih dulu. Baru kita inventarisasi aset yang bergerak,” kata Djarot di Balai Kota DKI, Jakarta, Rabu (22/6).
Pasalnya, apabila hal tersebut tidak dilaksanakan dapat menimbulkan kekhawatiran akan ada banyak aset yang akan dimainkan oleh oknum tak bertanggung jawab.
Selain itu, kondisi trotoar untuk pedestrian juga masih buruk. Artinya, Pemprov DKI belum bisa menyediakan akses jalan yang baik bagi para pejalan kaki.
“Pak Gubernur setuju juga, trotoar kita itu jelek. Coba lihat, kalau trotoarnya jelek, artinya kita nggak bisa menyediakan akses bagi para pedestrian. Padahal ini penting,” jelasnya.
Lantaran hal tersebut, Djarot menilai warga Jakarta enggan untuk berjalan kaki. Apabila trotoar bagus, aman dan terang pihaknya menjamin akan lebih mendorong masyarakat untuk berjlan kaki.
Selain itu, Djarot juga merasakan penerangan di Kota Jakarta belum merata dilakukan. Daerah-daerah yang rawan aksi kriminalitas justru sangat minim penerangan. Kondisi ini menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya tindakan kriminal seperti pemerkosaan, perampokan atau pembunuhan.