Bisnis.com, TANGSEL-Kewaspadaan terhadap segala bentuk kejahatan terkait dengan transaksi di anjuga tunai mandiri (ATM) yang ada di wilayah Tangerang Selatan dan daerah sekitarnya, harus terus dilakukan.
Ancaman tindak kejahatan justru terjadi di tempat-tempat yang cukup ramai, antara lain di mesin ATM yang ada di dalam supermarket dan minimarket di sepanjang Jl WR Supratmen Ciputat Timur, Tangsel.
Salah satunya, Hidayati, pengunjung Superindo, mengatakan hampir mengalaminya sendiri di area mesin ATM gerai Superindo Jl WR Supratman, Rabu (3/8/2016) sekitar pukul 11.35 WIB.
Ketika hendak mengambil uang, seseorang laki-laki sudah berdiri di depan ATM, yang akan melakukan transaksi. Tetapi, sepertinya ada masalah dengan kartu ATM-nya dan mencoba mengatasi dengan memasukkan suatu benda.
“Saya antre menunggu. Sampai kemudian datang dua orang laki-laki bertubuh besar yang juga antre. Perasaan saya tidak enak, terus pergi ke area belanja di supermarket itu,” katanya Rabu (3/8/2016).
Menurutnya, ketiga orang tersebut sudah tidak ada lagi saat dirinya akan ke ATM, kecuali beberapa petugas dari Superindo yang memerika dan menginformasikan bahwa mesin ATM rusak dan tidak bisa dioperasikan lagi.
Selain itu, petugas itu juga menjelaskan bahwa sesungguhnya kedatang tiga orang lelaki berbadan besar itu dalam pengawasannya karena gerak-geriknya cukup mencurigakan.
“Ketiganya pergi dan mesin ATM menjadi rusak, tidak bisa dioperasikan lagi. Padahal, sebelum mereka datang, mesin ATM berfungsi baik, sudah ada beberapa orang yang transfer maupun ambil uang tunai,” ujarnya.
Dia menjelaskan, petugas keamanan tersebut menceritakan bahwa beberapa bulan yang lalu seorang ibu menjadi korban dengan modus yang hampir sama. Kartu ATM ibu tersebut dirampas dan dibawa lari oknum yang antre di belakangnya.
Petugas keamanan langsung mengejar hingga ke dekat jalan. Tetapi, kemudian menghentikan langkahnya karena oknum tersebut sudah ditunggu rekannya di atas sepeda motor sambil mengancam dengan senjata api jenis pistol.
Seorang ibu lainnya, Maryani, mengungkapkan dirinya pernah, ketika transaksi di ATM gerai Alfamidi, didatangi seorang perempuang muda membawa sejumlah uang merengek minta tolong ditranferkan uangnya ke nomer rekining saudaranya.
“Dia memberikan sejumlah uang ke saya dan saya mentransfer sejumlah uang itu ke rekening saudaranya. Saya ngotot tidak mau, karena nomer rekening saya akan tercatat oleh petugas kalau ternyata itu transaksi narkoba,” ujarnya.
Menurutnya, sudah beberapa kali mendengar tentang orang yang minta bantuan mentransfer sejumlah dana dengan memberikan dana kontan kepada para ibu yang sedang melakukan transaksi di ATM di supermarket dan minimarket.
