Bisnis.com, JAKARTA - Partai Hanura meyakini bahwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bakal memenangkan Pilkada DKI Jakarta mendatang meski dikepung koalisi besar nantinya.
Politisi Partai Hanura, Miryam S Haryani mengatakan hal itu berdasarkan pada hasil survei internal yang dilakukan partainya. Sejauh ini baru tiga partai yang mengusung Ahok, yakni Hanura, Nasdem dan Partai Golkar.
"Dari survei internal yang telah kami lakukan, Ahok masih terus leading dengan tingkat elektabilitas sebesar 40% dan belum ada yang menyamainya,” ujarnya kepada wartawan, Senin (8/8/2016).
Hasil survei itu, ujarnya, menunjukkan bahwa Ahok masih diharapkan masyarakat untuk kembali memimpin Jakarta. Miryam mengatakan, pembentukan koalisi besar justru akan membuat kontestasi pilkada mendatang menjadi lebih seru dan menarik.
"Hanura melihat hal tersebut adalah sesuatu yang wajar, mengingat Jakarta merupakan miniatur Indonesia dan banyak kepentingan partai politik untuk memenangkannya,” ujarnya.
Ketua DPP Partai Hanura itu mengakui, bahwa saat ini pihaknya sudah menjalankan strategi untuk memenangkan Ahok dengan telah dibentuknya tim pemenangan.
“Dalam waktu dekat Hanura dengan partai pendukung yang lain akan segera mendeklarasikannya kepada publik soal tim pemenangan Ahok dan siapa pun boleh bergabung," ujarnya.
Sementara itu, PDI Perjuangan akan menjadi penentu calon gubenur di Pilgub DKI 2017 dengan parpol manapun nanti berkoalisi.
"Tentunya sekalipun berkoalisi kami tetap dalam posisi menentukan calon gubernur," ujar politisi PDI Perjuangan Arteria Dahlan.
Dia juga mengungkapkan, banyak pihak yang menginginkan berkoalisi dengan PDIP. Sejauh ini partainya masih menjajaki tawaran koalisi dari partai lain dan tengah mencermati dengan penuh kehati-hatian.
Meski sudah santer dalam pemberitaan bahwa PDIP akan mengusung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai lawan Ahok, namun Anggota Komisi II DPR itu tidak mau berspekulasi.
Mengenai calon yang bakal diusung, Arteria mengatakan PDIP akan memberikan kejutan, namun akan selalu mendengarkan aspirasi rakyat Jakarta dalam mengusung calon. Dia memastikan bahwa calon yang diusung PDIP harus merepresentasikan PDIP selaku partai wong cilik dan partai ideologis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
