Bisnis.com, JAKARTA - Tren warga di kawasan penyangga Ibu Kota selama ini membidik hunian yang mudah diakses dan ramah transportasi.
Kawasan Depok dan Bogor misalnya menjadi daerah yang banyak diincar pemburu hunian baik untuk berinvestasi maupun ditempati. Musababnya, dua daerah tersebut dilintasi kereta listrik sebagai transportasi masal murah dan cepat.
Idrus (40), warga Perumahan The Orchid Green Park Sawangan Depok mengaku puas dengan hunian yang selama ini ditempati bersama keluarga tercinta. Selain dekat dengan Jakarta, rumahnya tersebut masuk dalam kawasan penyangga.
"Selain mencari lokasi rumah yang strategis, saya juga cari hunian yang teduh, adem dan ramah dengan lingkungan sehingga antara satu penghuni dengan penghuni lain bisa saling kenal," ujarnya di sela Property Expo 2016 di JCC Senayan Jakarta, Sabtu (20/8/2016).
Sementara itu, Afwan Riyadi, Direktur Marketing PT Orchid Realty, mengatakan pihaknya sengaja membidik kawasan penyangga Jakarta seperti Depok dan Bogor untuk menyediakan lahan hunian bagi warga.
Di Depok, kata dia, pihaknya tengah mengembangkan perumahan di kawasan Cilodong. Sementara di Kabupaten Bogor, pihaknya juga sedang membangun di kawasan Cilebut.
Pihaknya memberikan harga spesial selama Property Expo 2016 dengan menawarkan harga uang muka rendah. "Hanya Rp5 juta saja pemohon sudah bisa memilih kavling," ujarnya.
Terpisah, Ketua Real Estate Indonesia (REI) Bogor Raya Rivalino Alberto meminta Pemerintah Kota Depok mengkaji peraturan daerah yang menyebutkan pengembang hanya bisa membangun perumahan minimal 120 meter persegi.
Menurutnya, aturan tersebut menghambat pengembang untuk membangun perumahan murah dengan tipe yang dicari masyarakat berpenghasilan rendah. "Kalau minimal dibangun 120 meter, tidak mungkin. Harga lahan di Depok dan Bogor sudah tinggi," paparnya.