Kabar24.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham memastikan akan memberikan sanksi bagi kader yang tidak taat perintah partai.
Pasalnya, pascapencalonan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, sejumlah kader Golkar mulai menolak fatsun partai untuk memenangkan pasangan petahana tersebut di Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang.
"Kalau ada di antara kita tidak mengikuti kebijakan, seperti DKI kemarin, kita mencalonkan Ahok-Djarot ada satu dua kader mendukung lain, kita jalankan penegakan disiplin," kata Idrus dalam Pertemuan Nasional I Legislatif dan Eksekutif Partai Golkar di Jakarta, Selasa (27/9/2016).
Menurutnya, penegakan disiplin harus dilakukan kepada kader yang tidak menjalankan instruksi partai. Hal ini penting untuk menjaga soliditas internal partai dan koalisi pendukung, Ahok-Djarot.
"Kalau tidak ada penegakan disiplin, mereka akan seenaknya terus. Ini tidak bisa dibiarkan," ujar Idrus.
Sebelumnya Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengatakan bahwa Golkar sudah tegas untuk mendukung Ahok-Djarot. “Tidak ada yang lain," ucap Novanto.
Lebih lanjut, bekas ketua DPR itu menjelaskan tidak ada lagi perdebatan soal dukungan terhadap Ahok-Djarot.
Menurutnya, dukungan tersebut sudah dibahas dan diputuskan dalam rapat partai. Sehingga keputusan untuk memenangkan pasangan, Ahok-Djarot sudah tidak bisa diganggu gugat.
Oleh karena itu, atas keputusan partai dari tingkat DPP hingga DPD DKI Jakarta ini tidak boleh ada kader yang mbalelo. "Nanti ada sanksi. Pasti itu," tegasnya.