Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Warga Tangsel Minta Sosialisasi Pencegahan Virus Zika Diintensifkan

Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan diminta secara intensif mensosialisasikan mengenai pengendalian dan pencegahan virus zika kepada masyarakat.
Ilustrasi-nyamuk demam berdarah/Foxnews
Ilustrasi-nyamuk demam berdarah/Foxnews

Bisnis.com, TANGSEL-Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan diminta secara intensif mensosialisasikan mengenai pengendalian dan pencegahan virus zika kepada masyarakat.

Alfian, warga Jurang Mangu, Kelurahan Sawah Lama, Kecamatan Ciputat, Tangsel, mengatakan sebaiknya dinas mensosialisasikan mengenai pencegahan virus zika kepada masyarakat, selain kepada pengelola rumah sakit dan klinik.

“Sosialisasi pencegahan virus zika kepada masyarakat secara luas agar menjadi gerakan dengan penuh kesadaran seperti yang dilakukan terhadap virus demam berdarah dengue,” katanya, Kamis (6/10/2016).

Sementara itu Adhy Purnawan, Kepala Seksi Surveillans Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel, mengatakan hingga saat ini di wilayah Tangsel memang belum ada yang terjangkit virus zika.

“Namun, kami harus tetap melakukan pencegahan dan pengendalian agar nanti bisa mendeteksi sedini mungkin virus zika tersebut,” ujar dia dalam situs resminya.

Menurutnya, Dinkes Kota Tangsel telah memberikan pemaparan tentang pencegahan dan pengendalian virus zika kepada pengelola 27 rumah sakit dan klinik di wilayah Tangsel.

Pencegahan dan pengendalian virus zika, lanjutnya, dilatar belakangi oleh adanya hubungan antara peningkatan infeksi virus zika dengan kejadian mikrosefalus pada bayi baru lahir dan gangguan neurologis lain serta tingginya potensi penyebaran.

Dia menjelaskan penyebaran virus zika hampir sama seperti demam berdarah dengue (DBD) yaitu melalui nyamuk, sehingga cara pencegahannya hampir sama dengan pemberantasan sarang nyamuk dan menjaga kebersihan lingkungan.

Penyebaran virus zika dan DBD sama-sama dari nyamuk, jika ibu hamil terkena virus zika dapat menular pada janin yang dikandung dan dapat mengganggu pertumbuhan janin, bisa menyebabkan cacat atau mikrosefalus yakni kepala berukuran kecil.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nurudin Abdullah
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper