Pertanyaan
Perbedaan hasil survei seperti itu tentu memancing pertanyaan publik. Hasil survei mana yang layak dipercaya dari kedua lembaga itu. Mengapa ada perbedaan data yang cukup mencolok?
Apakah ada kesalahan yang disengaja atau tidak disengaja? Atau apakah hasil survei yang dirilis itu adalah "pesanan" dari salah satu pasangan calon, demi membentuk opini publik belaka, atau bahkan peluang lembaga survei untuk menjadi konsultan salah satu pasangan calon.
Jika pertanyaan-pertanyaan ini tidak segera terjawab, maka fakta yang akan menjawabnya.
Kita tunggu babak-babak berikutnya sampai akhir Pilgub DKI nanti.
Yang pasti sederet pertanyaan itu menjadi tantangan bagi lembaga survei untuk membuktikan bahwa hasil surveinya bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan akuntabel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel