Bisnis.com, BOGOR- Pihak swasta mengisyaratkan siap berinvestasi untuk pembangunan Stasiun Sukaresmi Kota Bogor yang selama ini mangkrak.
Presiden Direktur PT Cahaya Sakti Furintraco--produsen furnitur bermerek Olympic--Au Bintoro membenarkan pihaknya akan membantu membiayai proyek stasiun tersebut.
"Ya kami sudah ada pembicaraan dengan pihak Pemkot Bogor untuk pembangunan Stasiun Sukaresmi, kurang lebih investasinya Rp500 miliar," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (4/1/2016).
Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPPTPM) Kota Bogor Denny Mulyadi mengatakan belum ada pihak swasta lain yang tertarik dengan pengembangan stasiun tersebut.
Menurutnya, Pemkot Bogor telah menggelar temu investor beberapa waktu lalu guna mengajak pihak swasta untuk sama-sama membangun Kota Bogor dalam berbagai sektor mulai dari pariwisata hingga transportasi.
"Untuk proyek Stasiun Sukaresmi baru (pemilik) Olympic saja yang siap berinvestasi, yang lainnya belum kami terima laporannya. Mungkin juga jadi pihak swasta tunggal," paparnya.
Stasiun Sukaresmi berlokasi di kawasan Tanah Sareal, Kota Bogor direncanakan untuk dibangun guna mengurai penumpang harian kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Bogor.
Pembangunan proyek Stasiun Sukaresmi mangkrak sejak direncanakan rampung tahun 2015 karena pembebasan tanah milik warga setempat.
Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat mengatakan keterlibatan pihak swasta diharapkan dapat mempercepat kembali proyek yang mangkrak tersebut seiring kebutuhan transportasi di Bogor sangat mendesak.
Dia mengatakan setiap hari penumpang KRL dari Bogor semakin meningkat sehingga terjadi penumpukan orang yang menyebabkan macet di jalan sekitar Stasiun Bogor.
Oleh karena itu, dibangunnya Stasiun Sukaresmi bisa menjadi alternatif pengguna KRL Stasiun Bogor sehingga kemacetan dan penumpukan penumpang bisa diurai.
Dia menuturkan Stasiun Sukaresmi dibangun oleh tiga pihak yakni Pemkot Bogor, swasta dan PT Kereta Api yang selanjutnya akan bertindak sebagai pengelola stasiun.
"Nanti akan dilakukan MoU lagi dengan pihak PT Kereta Api karena MoU yang pertama sudah habis. Jadi meski dibangun antara pemda dengan swasta tetapi kami tetap libatkan PT Kereta Api selaku pengelola," paparnya.