Bisnis.com, JAKARTA--Perwakilan Forum Cabang Olah Raga (Cabor) DKI Jakarta mendatangi kantor Balai Kota DKI untuk mengklarifikasi insiden demonstrasi yang dilakukan beberapa atlet DKI pemenang medali emas pada Pekan Olah Raga Nasinal (PON) 2016 di Jawa Barat.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan kedatangan Forum Perwakilan Cabor DKI tak lain untuk menindaklanjuti peristiwa demo akibat pemberian bonus yang terjadi beberapa waktu lalu.
"Mereka datang untuk minta maaf sekaligus meminta penjelasan terkait persoalan bonus, khususnya atlet yang meraih medali emas saat PON 2016. Ya, saya sudah maafkan," ujarnya di Ruang Rapat Besar Balai Kota DKI, Selasa (10/1/2017).
Dia menuturkan demo sejumlah atlet saat acara pemberian penghargaan kepada atlet yang berprestasi pada PON dan PEPARNAS 2016 di Jawa Barat pada Jumat (16/12/2016) malam merupakan dampak dari inkonsistensi regulasi.
Pasalnya, kata dia, Gubernur DKI Jakarta Non-Aktif Basuki Tjahaja Purnama awalnya menjanjikan bonus bagi atlet peraih emas sebesar Rp 1 miliar. Namun berjalannya waktu, jumlah itu berubah menjadi Rp350 juta dan terakhir diputuskan Rp200 juta saja.
Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 1684 tahun 2015 tentang Persyaratan Pemberian Penghargaan Olahraga kepada Olahragawan, Pembina Olahraga, Tenaga Keolahragaan dan Organisasi Olahraga.
Dalam Peraturan Menpora (Permenpora) tersebut disebutkan ada pembatasan terhadap bonus bagi para atlet. Jika di provinsi, jumlahnya tak lebih dari bonus yg diberikan pemerintah pusat, seperti tertuang dalam Pasal 11.
Pada ayat (1) pasal tersebut tertulis, “Nilai penghargaan olahraga dalam bentuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 disesuaikan dengan kemampuan keuangan pemerintah/pemerintah daerah”.
"Saya sudah berikan penjelasan prinsip soal bonus seperti yang tertuang di Pergub yang ditandatangani Pak Ahok. Anggaran sudah disiapkan Rp300 miliar, tapi yang bisa dicairkan hanya Rp116 miliar karena terganjal aturan Permenpora," ungkapnya.
Untuk itu, Soni mencari solusi yakni agar Dinas Olah Raga dan Pemuda DKI daoat segera mencairkan sisa bonus yang tertahan.
"Uangnya tetap bisa cair, cuma sistem ngambilnya saja yang berbeda. Butuh kesabaran dari atlet untuk menerima situasi ini," katanya.