Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPPT Buka Peluang Kolaborasi Riset

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) terus membuka peluang adanya kerja sama dengan lembaga riset, perusahaan swasta, hingga universitas dalam hal riset dan pengembangan produk.
Gedung Badan Pengkajian Penerapan Teknologi./Istimewa
Gedung Badan Pengkajian Penerapan Teknologi./Istimewa

Bisnis.com, TANGERANG -  Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) membuka peluang  kerja sama dengan lembaga riset, perusahaan swasta, hingga universitas dalam hal riset dan pengembangan produk.

Kolaborasi tersebut sangat dimungkinkan, karena Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) yang berada di Serpong, Tangerang Selatan, telah ditunjuk sebagai lokasi science techno park. Dalam hal ini, kolaborasi antara BPPT dengan pihak-pihak terkait diharapkan dapat mengembangkan riset yang menciptakan inovasi-inovasi baru.

“Kolaborasi semacam ini memang sudah dilakukan, misalnya Sentra Teknologi Polimer [STP] sudah memberikan jasa pengujian kepada pihak swasta. Nah, jika ada kerja sama riset yang lebih bersifat jangka panjang dan mengikat akan menjadi lebih baik,” kata Kepala BPPT Unggul Priyanto di Serpong, Rabu (18/1/2017).

Untuk pertama kali, BPPT menjalin kolaborasi dengan Covestro, perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang polimer, dengan membuka Technical Center. Secara khusus, Covestro akan bekerjasama dengan STP untuk mengembangkan riset di segmen coating, adhesives, and specialties (CAS).

Menurutnya, kerja sama semacam ini merupakan yang pertama di Indonesia sehingga pihaknya sangat mengapresiasi hal tersebut. Meski tidak bisa menyebut nilai investasi kerja sama tersebut, Unggul mengharapkan kerja sama ini mampu memacu produsen atau balai riset untuk berkolaborasi dengan BPPT di sektor Research & Development (R&D).

“Selain STP, kami masih memiliki balai teknologi motor dan konstruksi. Kami berharap peluang kerja sama BPPT dengan perusahaan swasta atau balai riset akan semakin signifikan ke depannya,” tekannya.

Kendati demikian, konsep science techno park memang tidak diharuskan ada proses teknologi sehingga titik berat dari science techno park adalah kolaborasi riset. Secara jangka panjang, kolaborasi riset juga diharapkan mampu meningkatkan potensi perekrutan tenaga kerja di segmen ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Tangerang Selatan dan Kota Daejon, Korea Selatan, telah menginisiasi konsep science techno park di areal Puspiptek. Kerja sama itu dilakukan dengan melibatkan universitas yang berbasis teknologi dan investor dalam mewujudkan science techno park.

Dari segi investasi, keberadaaan science techno park diharapkan dapat menjadi sektor ialternatif, selain sektor prioritas lainnya misalnya properti, perdagangan, dan jasa. Guna mendukung hilirisasi dan komersialisasi riset, pemkot telah membuka zona bisnis teknologi di Puspiptek.

“Ibarat kata, ini masih embrionya. Pengembangannya bakal mengarah ke produk yang berbasis teknologi. Itu juga sejalan dengan sektor perdagangan yang selama ini menjadi primadona investasi di Tangsel,” ucap Kepala Kantor Penanaman Modal Daerah (KPMD) Tangsel Oting Ruhiyat.

Dengan adanya zona bisnis teknologi ini, dirinya mengharapkan perusahaan berskala besar dapat memanfaatkannya sebagai lokasi R&D sehingga Puspiptek dapat menjadi model science techno park.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper