Bisnis.com, TANGERANG - Realisasi Pembangunan Rumah Sederhana (PRSS) atau Bedah Rumah di Tangerang hanya mencapai 1.405 unit senilai Rp28,1 miliar, atau di bawah target yang ditetapkan yakni 2.130 unit.
Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman, Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang Widi Hastuti mengatakan pihaknya akan segera membangun sisanya sebanyak 725 unit pada tahun ini.
“Sisanya dilanjutkan pada tahun ini. Anggaran yang tersedia untuk tahun ini dialokasikan untuk membangun PRSS sebanyak 2.314 unit. Setiap 1 rumah, pemerintah menganggarkan dana hingga Rp20 juta,” ucapnya kepada Bisnis, Selasa (31/1/2017).
Menurutnya, penyebab keterlambatan proyek bedah rumah tahun lalu tersebut disebabkan oleh kemampuan masyarakat dalam pelaksanaan pekerjaan fisik tidak merata sehingga kemungkinan keterlambatan cukup besar.
Tak hanya itu, bedah rumah kali ini dilakukan secara swakelola dengan kelompok masyarakat yakni Badan Keswadayaan Mansyarakat (BKM), sedangkan penandatanganan kontraknya baru dilakukan pada Oktober tahun lalu. “Akibatnya, volume kontrak disesuaikan dengan kemampuan BKM,” tuturnya.
Dalam penanganan rumah kumuh, Pemkot Tangerang berkolaborasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Kolaborasi tersebut dilakukan untuk menyinkronkan program yang dimiliki pemkot dengan Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) dari pemerintah pusat.
Dirinya mengungkapkan pendampingan dari BKM sendiri dibutuhkan karena tidak semua masyarakat bersedia pindah atau merenovasi rumahnya, meski anggarannya sudah disediakan oleh pemerintah.
Pemkot Tangerang sendiri sudah melakukan PRSS sejak 2014. Selain itu, pemkot juga sudah melakukan pembangunan jamban sehat bagi 1.692 warga, Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 10.400 titik yang tersebar di 13 kecamatan.
Sementara itu, Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah mengungkapkan penataan kawasan kumuh membutuhkan kolaborasi dan dukungan dari semua pihak, baik pemerintah pusat, daerah, hingga komunitas masyarakat setempat.
Diakuinya, Program Tangerang Berbenah yang salah satunya mencakup Bedah Rumah, membutuhkan keterlibatan aktif dari masyarakat terutama melalui BKM yang berada di setiap kelurahan.
“Jika kerja sama ini terjalin dengan baik, ini dapat mendorong kepedulian masyarakat dan memacu percepatan pembangunan karena pengerjaannya dilakukan secara swadaya dengan masyarakat yang ada di tiap wilayah,” tekannya.
Adapun penataan kawasan kumuh yang telah dilakukan Pemkot Tangerang pada 2015 antara lain perbaikan rumah tidak layak huni, pembangunan jalan setapak dan saluran drainase, hunian sehat dan air bersih.