Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fase II MRT Jakarta Diperpanjang Sampai Ancol Timur, Ini Alasannya

Kepala Bappeda DKI Tuty Kusumawati mengatakan pihaknya dan PT MRT sudah sepakat untuk merevisi jalur yang dilintasi fase II
Ilustrasi: Pekerja melintas di terowongan proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di antara Stasiun Istora dan Stasiun Senayan, Jakarta, Kamis (8/9/2016)./Antara-Rosa Panggabean
Ilustrasi: Pekerja melintas di terowongan proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di antara Stasiun Istora dan Stasiun Senayan, Jakarta, Kamis (8/9/2016)./Antara-Rosa Panggabean

Bisnis.com, JAKARTA--Kepala Badan Pembangunan dan Perencanaan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Tuty Kusumawati mengatakan pihaknya dan PT MRT Jakarta sudah sepakat untuk merevisi jalur yang dilintasi pada fase II.

"Awalnya, pemerintah berencana untuk membangun dari Bunderan HI, Jakarta Pusat menuju Kampung Bandan, Jakarta Utara. Keputusan ini lantas diubah," ujarnya di Balai Kota DKI, Jumat (3/3/2017).

Namun, rencana tersebut tak dapat terealisasi lantaran PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) sudah menjalin komitmen kerja sama dengan pihak lain. Menurutnya, hal tersebut sulit diubah lantaran PT KAI berstatus sebagai pemegang konsesi lahan di Kampung Bandan.

"Kami memutuskan memperpanjang sampai Ancol Timur dan membangun depo di sana. Apalagi, Pemprov DKI juga punya saham di PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk.," imbuhnya.

Tuty pemindahan depo dari Kampung Bandan ke Ancol Timur otomatis memperpanjang track MRT fase II. Jika sebelumnya panjang jalur hanya 8,5 km kini menjadi 14,6 km.

Sebelumnya, Pembangunan konstruksi MRT Jakarta fase 1 Lebak Bulus–Bundaran BI mengalami kemajuan yang pesat hingga saat ini mencapai 66%. Konstruksi underground yang telah terselesaikan mencapai 83%. Adapun, jalur elevated mencapai 53%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper