Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sopir Angkot di Kabupaten Bogor Protes Transportasi “Online”

Warga Ciomas, Kabupaten Bogor, hari ini, Senin (20/3/2017), mendadak sulit mendapatkan angkutan umum karena para sopir angkot tengah berunjuk rasa memprotes tansportasi online.
Pengemudi ojek berbasis online mengantar penumpang di kawasan Palmerah, Jakarta, Jumat (18/12). /Antara
Pengemudi ojek berbasis online mengantar penumpang di kawasan Palmerah, Jakarta, Jumat (18/12). /Antara

Bisnis.com, BOGOR - Warga Ciomas, Kabupaten Bogor, hari ini, Senin (20/3/2017), mendadak sulit mendapatkan angkutan umum karena para sopir angkot tengah berunjuk rasa memprotes tansportasi online.

"Saya terpaksa izin ke kantor hari ini tidak bisa berangkat kerja. Karena angkot di wilayah saya sepi, dari pagi saya tungguin susah dapatnya," kata Gaisha (30), warga perumahan Ciomas, yang mengeluh sudah sejak pagi sulit mendapatkan angkot dan juga ojek online.

Gaisha sudah mencoba memesan ojek online, tetapi selalu gagal.

"Udah coba pesan ojek online, tapi dari pagi gagal terus. Tidak bisa diakses," kata dia.

Gaisha bekerja di Jakarta, dari Ciomas, dia perlu naik angkot ke stasiun kereta Bogor. Tetapi, hingga pukul 09.40 WIB, dia tidak dapat melanjutkan perjalanan ke stasiun dan akhirnya memutuskan balik ke rumah.

"Saya terpaksa izin masuk kerja, saya pulang lagi ke rumah, di wilayah saya Ciomas banyak warga yang kesulitan dapat angkot," keluhnya.

Informasi dari Polresta Bogor Kota, demo angkot dilakukan sejumlah supir angkot trayek perbatasan yang didominasi dari wilayah Kabupaten Bogor.

Para sopir angkot menggelar aksi mogok dan berkumpul di bawah jalan layang di Jl Sholeh Iskandar dengan tujuan akhir ke DPRD Kabupaten Bogor.

Menurut Polresta Bogor Kota, angkot yang mogok berasal dari trayek Cisarua, Cibedug, Cicurug, Pagelaran, Ciomas, Citereup, dan lainnya.

Para sopir angkot mendesak pemerintah mengatur dan menata transportasi online.

Ketua Umum Organda Kota Bogor Moch Ischak mengaku telah mengimbau supir dan pemilik angkot untuk tidak ikut unjuk rasa karena dapat merugikan para supir.

"Kami sudah jauh-jauh hari mengimbau supir dan pemilik angkot untuk tidak usah ikut demo. Karena justru kita yang rugi, tidak narik penumpang tidak dapat penghasilan," kata Ischak.

"Kami juga sepakat dengan Pemerintah Kota Bogor yang akan membatasi operasional transportasi online ini dengan diberlakukannya sistem kuota, jadi masyarakat tetap punya altenatif untuk mendapatkan layanan transportasi."

Arus lalu lintas di Kota Bogor sendiri terpantau lancar dan beberapa angkot ternyata masih beroperasi. Sebaliknya, ojek online yang biasa mangkal di trotoar dan taman-taman kota menjadi berkurang jumlahnya. Mereka tidak menggunakan atribut agar tidak mencolok.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper