Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penggabungan PAM Jaya dan PAL Jaya Belum Terlambat

Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio mengatakan penggabungan dua perusahaan milik DKI yang bergerak di sektor perairan yakni PAM Jaya dan PAL Jaya masih belum terlambat.
Ilustrasi: Fasilitas distribusi air minum
Ilustrasi: Fasilitas distribusi air minum

Bisnis.com, JAKARTA- Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio mengatakan penggabungan dua perusahaan milik DKI yang bergerak di sektor perairan yakni PAM Jaya dan PAL Jaya masih belum terlambat.

"Saya setuju adanya rencana penggabungan tersebut. Lebih baik dilaksanakan secepatnya sebelum pemilu dan reses digelar," ujarnya di sela-sela pembahasan Raperda Perumda Air Jakarta di Gedung DPRD DKI, Selasa (25/4/2017).

Menurut Agus, warga Jakarta selama ini memliki persoalan pasokan air karena sumber air baku tidak dimiliki pemerintah. Selama ini, kata dia, sumber air dipasok dari Perusahaan Umum Jasa Tirta, Jatiluhur.

Padahal, kata dia, Pemprov DKI memiliki 13 sungai yang bisa dimanfaatkan untuk menjadi sumber air bersih bagi seluruh warga Jakarta.

Soal anggaran, dia menilai eksekutif dan legislatif bisa sama-sama memikirkan ke depan, bahkan dinilai akan lebih ramping dari rencana penggabungan dua perusahaan itu.

"Jika nanti digabung berarti ada penambahan infrastruktur dan Jakarta ke depan memang sangat memerlukan sumber air bersih yang dihasilkan sendiri. Sampai sekarang mungkin produksinya belum mencapai 10.000 liter per detik," paparnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper