Bisnis.com, JAKARTA - PT Aetra Air Jakarta telah mengoperasikan tiga decanter atau mesin pengolahan limbah.
Mesin pengolah limbah tersebut diberi nama Kue Lumpur Aetra yang telah memperoleh piagam perhargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik tahun 2017 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB).
"Decanter Aetra berhasil masuk TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik tahun 2017 dari 3.034 peserta," ujar Aetriena Veracia, Corporate & Customer Communication Manager PT Aetra Air Jakarta dalam keterangan resminya pada Kamis (24/5/2017).
Dihubungi terpisah, Direktur Operasional Aetra Air Jakarta Lintong Hutasoit mengatakan pihaknya telah mengoperasikan tiga decanter di kawasan Pulogadung dan Buaran Jakarta Timur.
"Tahun ini kita akan operasikan satu decanter lagi di Pulogadung sehingga total yang kita investasikan khusus untuk decanter ini mencapai sekitar Rp20 miliar," ujarnya.
Dia memaparkan investasi untuk pengadaan decanter bukan pengembangan bisnis, melainkan sebagai upaya menjaga lingkungan agar limbah hasil produksi air bersih tidak dibuang sembarangan.
Menurutnya, pengolahan lumpur yang dioperasikan melalui decanter Aetra menghasilkan lumpur kering dan lumpur cair yang bisa kembali diolah menjadi air bersih, sehingga target zero waste perseroan diharapkan bisa terwujud.
"Kami sedang mengkaji lumpur karing yang dihasilkan decanter Aetra bisa dijadikan bata bangunan. Sebelumnya sudah kami coba untuk dijadikan bata secara komersial, tetapi kami belum serius untuk mengembangkannya," ujarnya.
General Manager Production & Trunk Mains Aetra Air Jakarta menuturkan saat ini pihaknya telah mengoperasikan tiga mesin decanter dengan total kapasitas olah lumpur padat mencapai 1,6 ton per jam per unit. "Dua instalasi pengolahan air Aetra tersebut kini memproduksi air lebih dari 10.000 liter/detik."
Menurutnya, keberadaan decanter merupakan upaya Aetra menuju zero waste untuk pengolahan limbah cair dalam rangka sertifikasi ISO 14.000 bidang lingkungan hidup tahun 2018.
Saat ini Aetra sudah memiliki ISO 9001 : 2008 untuk operation of water supply management pertama di lingkungan perusahaan daerah air minum (PDAM) terbesar di Asia tenggara.
"Kami berambisi untuk membangun sistem pengolahan limbah cair kapasitas besar yaitu 1,6 ton/jam," katanya.