Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Organda DKI Targetkan Fasilitas Angkutan Sesuai SPM Mulai Tahun Ini

Pelaku usaha angkutan umum di Jakarta menargetkan perbaikan fasilitas armada secara bertahap dimulai pada tahun ini sesuai dengan anjuran Permenhub No. 29/2015.

Bisnis.com, JAKARTA- Pelaku usaha angkutan umum di Jakarta menargetkan perbaikan fasilitas armada secara bertahap dimulai pada tahun ini sesuai dengan anjuran Permenhub No. 29/2015.

Permenhub tersebut mengatur tentang standar pelayanan minimal (SPM) angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum dalam trayek.

Ketua Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan mengatakan pihaknya tengah mendorong seluruh pelaku usaha angkutan termasuk koperasi yang berbadan hukum untuk segera memperbaiki fasilitas layanan armada.

Dia menuturkan dampak positif penerapan SPM dapat menguntungkan seluruh pelaku usaha termasuk sopir angkutan umum seiring saat ini sebagian angkutan kota di Jakarta sudah terintegrasi dengan PT Transjakarta.

"Sebagian angkot di DKI sudah kerja sama dengan Transjakarta sebagai angkutan pengumpan. Tetapi apakah angkot yang sudah kerja sama tersebut sudah sesuai SPM atau belum, ini masalahnya," ujarnya kepada Bisnis, Jumat (7/7).

Shafruhan mengatakan pihaknya tidak ingin angkutan kota yang menjadi tanggung jawabnya bekerja sama dengan Transjakarta tanpa memikirkan aspek hukum yang telah ditetapkan pemerintah.

Untuk diketahui, pada April lalu PT Transjakarta telah bekerja sama dengan Koperasi Wahana Kalpika (KWK) selaku operator angkutan perkotaan atau angkot di Jakarta yang menjadi feeder atau armada penumpang bagi Transjakarta.

Kerja sama tersebut dilakukan selama tiga bulan yakni pada April-Juni 2017 dengan kesepakatan anggota KWK akan menarik penumpang penumpang secara gratis bagi pelanggan Transjakarta berlaku pada jam 05.00 WIB –09.00 WIB dan pukul 16.00 WIB –20.00 WIB setiap hari.

Pelanggan cukup menunjukkan kartu layanan gratis khusus yang didistribusikan di terminal-terminal di lima wilayah kota Jakarta dengan harga Rp15.000 untuk sebulan.

Dia menuturkan pemerintah dalam hal ini PT Transjakarta selaku BUMD bidang transportasi dan operator seharusnya mengkaji secara mendalam apakah angkot yang dikerja samakan sudah sepenuhnya sesuai SPM atau belum.

"Namun secara garis besar kami mendukung adanya kerja sama tersebut karena berdampak positif terhadap perkembangan transportasi di Jakarta," paparnya.

Sementara itu, PT Transjakarta memperpanjang kerja samanya dengan KWK untuk tiga bulan ke depan terhitung mulai Juli-September mendatang.

Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono mengatakan pelaksanaan uji coba integrasi transportasi dengan KWK tahap pertama telah habis untuk periode April-Juni 2017. "Kami sepakat untuk melanjutkan kerja sama integrasi ini. Pelayanan harus tetap diteruskan," ujarnya.

Dia menjelaskan, integrasi angkutan kota dengan Transjakarta selama tiga bulan sejak April hingga Juni telah mencatatkan penjualan kartu layanan integrasi mencapai 20.837.

Pencapaian tersebut menunjukkan masyarakat terfasilitasi dengan layanan yang disediakan Transjakarta dan KWK. Serta tersosialisasi dengan integrasi transportasi umum melalui kerja sama yang dilaksanakan kedua penyedia transportasi publik.

Menurut dia, integrasi angkutan kota dengan Transjakarta dinilai telah meningkatkan standar layanan KWK dari sisi keamanan, keselamatan, kenyamanan, hingga keteraturan.

"Terbentuk keteraturan pola berlalu lintas yang dapat dinilai dari berkurangnya angkutan lingkungan yang berhenti sembarangan atau ngetem," katanya.

Dalam integrasi angkot dengan Transjakarta, pihaknya mendorong KWK untuk menggunakan mesin pendingin ruangan (AC) di setiap kendaraan guna menambah kenyamanan pelanggan tentu saja dengan mempertimbangkan teknis kendaraan.

Integrasi transportasi umum itu berada di sepuluh rute, yakni Condet-Cililitan (T07), Tanjung Priok-Bulak Turi (U05), Indosiar-Rawabuaya (B08), Poncol-Rawamangun (T24), dan Meruya-Grogol (B03).

Lainnya yakni Terminal Pulogebang-Tanjung Priok (U03), Arundina-Rumah Sakit Harapan Bunda (T03), Kelapa Gading-Terminal Rawamangun (U04), Pejuang Jaya-Harapan Indah (T31), dan Petukangan Utara-Lebak Bulus (S14).

Selama periode uji coba pertama, Transjakarta telah menganggarkan sekitar Rp10 miliar untuk 500 sopir angkot yang setiap harinya memeroleh subsidi Rp206.060.

Dia menambahkan kemitraan Transjakarta dengan KWK dipertimbangkan sebagai bentuk perluasan jaringan Transjakarta kepada masyarakat.

Pada perkembangan lain, Dinas Perindustrian dan Energi menganggarkan sekitar Rp14 miliar untuk pemasangan lampu light-emitting diode (LED) di 300 titik sepanjang jalur Transjakarta koridor 13, Tendean - Ciledug.

Yuli Hartono, Kepala Dinas Perindustrian dan Energi, mengatakan pihaknya hingga saat ini sudah memasang lampu LED di 40 titik dari target 300 titik.

"Sudah terpasan 40 titik, sudah. LED, sudah terang. Mungkin nanti ada kekurangan-kekurangan kita koordinasi kembali dengan pihak Transjakarta, ya atau dengan Bina Marga," ujarnya

Menurut Yuli, 300 titik tersebut tersebar di sepanjang jalur koridor 13 termasuk di bagian atas dan bawah jalan layang non tol tersebut.

Yuli menambahkan pengerjaan pemasangan lampu akan memakan waktu kurang lebih hingga Desember 2017.

"Targetnya Desember selesai, susah itu masangnya, 35 meter ke atas. Perlu crane yang tinggi dan keahlian, ya," tuturnya.

Meski pemasangan lampu baru mencapai 13% dari kebutuhan, Yuli mengatakan operasional Transjakarta sudah bisa dimulai.

"Bagi kita Dinas Perindustrian bisa, tapi belum kan dari pihak Transjakarta. Mungkin masih ada kekurangan 10-15, nanti kita tambah," ujarnya.

Sebelumnya operasional Transjakarta koridor 13 ditargetkan mulai pada 22 Juni 2017 bersamaan dengan ulang tahun Jakarta.

Namun masih terdapat kekurangan pengadaan sarana dan prasarana seperti Surat Laik Fungsi yang belum dikeluarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, lampu jalan, letak loket yang keliru, elevator hingga isu pembebasan lahan di Jalan Adam Malik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper