Bisnis.com, JAKARTA -- Uji coba Bus Transjabodetabek yang melayani rute Bekasi - Hotel Indonesia sejak Kamis (27/7/2017) lalu sudah memasuki fase evaluasi oleh Badan Pengelola Transportasi Jakarta dengan beberapa masukan penting.
Bambang Prihartono, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementrian Perhubungan Republik Indonesia, mengatakan hasil evaluasi dari uji coba tersebut meliputi desain ideal bus, pemanfaatan jalur serta metode pembayaran.
"Kemarin kami uji coba, misalnya pertama busnya seperti apa, berapa waktu tempuhnya, bus ini harus berhenti di mana, dari situ kita dapat masukan," ujarnya di Balai Kota, Selasa (1/8/2017).
Mengingat bus nantinya melewati jalur tol dan lajunya akan menjadi lebih cepat, BPTJ menilai desain bus seharusnya dibuat dengan model bus antar kota sehingga seluruh penumpang diharuskan duduk.
Selain itu, uji coba bus Transjabodetabek tidak menggunakan trase busway, BPTJ menerima banyak masukan dari penumpang agar bus masuk ke jalur Transjakarta agar terhindar kemacetan di tengah kota.
"Kemudian yang ketiga adalah sistem pembayarannya, mereka ingin kalo bisa lebih gampang kan pembayarannya," ujarnya.
Respon masyarakat terhadap uji coba ini menurut Bambang cukup positif khususnya mengenai waktu tempuh yang hanya menghabiskan waktu 1 jam 20 menit.
"Mereka bilang, oh kami kadang 2,5 jam, kadang 3 jam, kemarin kita uji coba 1 jam, hari Senin saya coba 1 jam 20 menit. Mereka happy, nah ini Pak kendaraan umum yang kami idam-idamkan dari dulu," tuturnya.
Oleh karena itu BPTJ memutuskan untuk melakukan evaluasi sekali lagi sambil menetapkan aturan dan regulasi operasional bus Transjabodetabek.
BPTJ rencananya akan mengajukan rencana penetapan bahu jalan tol sebagai jalur khusus angkutan umum.
Nantinya jika regulasi penggunaan bahu jalan sudah ditetapkan, Bambang mengatakan kendaraan pribadi yang masuk ke jalur khusus angkutan umum akan ditilang.
"Kami nanti segera akan menguji coba untuk yang Jagorawi," katanya.
Operasional Bus Transjabodetabek ini diharapkan dapat menggeser perilaku perjalanan warga dari kota satelit ke tengah kota yang tadinya menggunakan kendaraan pribadi berpindah ke kendaraan umum.
Bus tersebut beroperasi melayani penumpang dari halte Summarecon Bekasi menuju Hotel Indonesia dengan tarif bus yang ditetapkan sebesar Rp5.000 sekali jalan.