Bisnis.com, JAKARTA - Upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam meningkatkan kualitas lingkungan hidup dianugerahi penghargaan Nirwasita Tantra oleh Presiden Joko Widodo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya
Penghargaan itu diserahkan pada acara puncak Hari Lingkungan Hidup (HLH) 2017 di Jakarta pada Rabu (2/8/2017).
Isnawa Adji, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, mengatakan penghargaan tersebut merupakan hasil penilaian dari kinerja kepala daerah selama 2016 terkait dengan manajemen perkotaan seperti pembenahan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA), penataan sungai, perbaikan sarana transportasi, area resapan, dan lain lain.
"Jadi, ini dinilai oleh Kementerian LH [Lingkungan hidup] secara independen. Penilaiannya betul-betul tidak melibatkan birokrat, tetapi menggunakan tenaga ahli yang independen yang artinya mereka sangat objektif," ujarnya di sela-sela acara penerimaan Piala Adipura di Balai Kota pada Kamis (3/8/2017).
Selain itu, berbagai penghargaan lingkungan hidup 2017 juga berhasil diraih antara lain Piala Adipura untuk Kota Administrasi Jakarta Pusat, Piala Adipura untuk Kota Administrasi Jakarta Selatan, Sertifikat Adipura untuk Kota Administrasi Jakarta Timur dan Jakarta Barat, serta Plakat Adipura untuk kategori Terminal Baik diberikan kepada Kota Administrasi Jakarta Timur.
Penghargaan ini diperoleh setelah Pemprov DKI Jakarta melakukan berbagai upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dibidang pengelolaan sampah, ruang terbuka hijau, pengendalian pencemaran air, dan pencemaran udara.
"Jadi Jakarta termasuk yang paling baik terkait dengan kebersihan kotanya. Sudah lebih baik ketimbang 3 - 4 tahun yang lalu. Kemudian berkaitan dengan kemampuan bagaimana para camat dan lurahnya mengedukasi warganya untuk menjaga lingkungannya," kata Isnawa.
Di samping itu, penghargaan lainnya yang diperoleh adalah Kalpataru yang berhasil diterima Mahariah, 47 tahun, guru yang mengabdi di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 17, Kampus B, Pulau Panggang, Kepulauan Seribu Utara.
Kepeduliannya terhadap lingkungan, membuat Mahariah didaulat menjadi penerima penghargaan untuk kategori Pengabdi Lingkungan setelah berhasil menjaga dan melestarikan lingkungan Mangrove, terumbu karang dan juga berperan dalam pengembangan hutan wisata konservasi.
Adiwiyata Mandiri juga berhasil diraih empat sekolah di Ibu Kota yaitu SDN Wijaya Kusuma 02 Jakarta Barat, SDN Kebon Jeruk 11 Jakarta Barat, SMKN 27 Jakarta Pusat, dan SMPN 140 Jakarta Utara.
Adiwiyata Mandiri adalah penghargaan bergengsi di bidang lingkungan hidup kepada sekolah yang dinilai telah mampu mengaktualisasikan budaya lingkungan di semua aspek kegiatan sekolah dan juga telah berhasil membina sekolah imbas agar turut serta membudayakan ramah lingkungan dan melestarikan lingkungan sekolah sebagai wahana belajar yang aman, nyaman dan menyenangkan.
Selain itu, rukun warga di tiga kelurahan di Jakarta juga berhasil masuk nominasi Program Nasional Kampung Iklim (Proklim) 2017, yaitu RW 07 Kelurahan Kebayoran Lama Selatan, RW 03 Kelurahan Rawajati, dan RW 06 Kelurahan Kebon Kosong.
Proklim adalah penghargaan terhadap masyarakat pada lokasi setingkat RW/dusun/dukuh dan maksimal setingkat kelurahan atau desa, yang telah melakukan aksi lokal terkait dengan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan.
Isnawa mengatakan berbagai penghargaan yang berhasil diraih DKI Jakarta ini akan memaju semangat jajarannya untuk terus meningkatkan kinerja. "Pak Gubernur juga berpesan, [penghargaan] ini jangan membuat terlena.”
Pihaknya berjanji meningkatkan program pengelolaan kebersihan dengan selalu menjaga kinerja ‘pasukan orange’ dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengurangan sampah di sumber sampah melalui aktivitas reduce, reuse, dan recycle (3R).
Untuk program pengendalian pencemaran udara, pihaknya akan menggalakan uji emisi dan penggunaan bahan bakar gas (BBG). “Truk sampah Jakarta secara bertahap juga akan dikonversi dari bahan bakar minyak (BBM) ke BBG,” kata Isnawa.
Sedangkan dalam pengelolaan ruang terbuka hijau, selain mengampanyekan aktivitas urban farming atau pertanian perkotaan, Dinas Lingkungan Hidup juga giat berkolaborasi dengan berbagai komunitas peduli lingkungan untuk melakukan penanaman mangrove di kawasan pesisir Jakarta dan kegiatan-kegiatan pelestarian lingkungan hidup lainnya.
“Pembinaan Sekolah Adiwiyata, Pembinaan Kampung Iklim, dan inisiasi penerapan green building di Jakarta juga akan kami tingkatkan,” kata Isnawa.
Sekda DKI Jakarta Saefullah mengapresiasi prestasi Pemprov DKI yang menurutnya merupakan gabungan kerja keras Pemprov beserta jajarannya serta masyarakat dalam melestarikan lingkungan. "Ini keberhasilan semuanya, bukan hanya pemerintahnya. Piala Adipura diperoleh karena partisipasi masyarakat juga," ujarnya.
Dia menilai pencapaian ini juga disebabkan oleh kinerja pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) DKI Jakarta yang dinilai baik meskipun beberapa waktu lalu sempat dikritik kinerja PPSU sedikit menurun. "Buktinya ada nilainya. Kalau ada evaluasi seperti itu, di mana lokasi yang tidak bersih?"
Wali Kota Kota Administrasi Jakarta Selatan Tri Kurniadi mengatakan laporan penurunan kinerja PPSU sudah ditindaklanjuti dengan pemberian paparan terhadap para tenaga kerja kebersihan tersebut.
"Kemarin saya kumpulkan mereka, kasih motivasi, kasih pengarahan, jadi sekarang mereka kerja enggak boleh lagi yang namanya merokok. Waktunya kerja ya kerja. Saya juga ingatkan, mereka kerja enggak boleh bawa motor. Jadi, pakai kendaraan yang memang sudah disediakan saja," ujarnya.