Bisnis.com, TANGSEL- Pemerintah Kota Tangerang Selatan dan masyarakatnya tidak mendapatkan banyak nilai ekonomis dari kegiatan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) pada 10-20 Agustus 2017, kecuali hanya kemacetan lalu lintas sebagai imbasnya.
Uten Sutendy, Presiden Tangsel Club, mengatakan pameran akbar otomotif, GIIAS 2017 di Indonesia Convention Exibition (ICE) BSD City Tangerang dan event besar lainnya ditempat itu mengakibatkan kemacetan lalu lintas di wilayah Tangsel semakin parah.
“Hampir semua billboard promosi acara itu dipasang di wilayah Tangsel dan pengunjung serta calon konsumen dari GIIAS tersebut hampir semuanya melewati jalan di wilayah Tangsel sehingga menambah kemacetan,” katanya, Kamis (10/8/2017).
Menurutnya, hampir setiap event besar yang digelar di ICE BSD City tingkat kemacetan lalu lintas jalan protokol di Tangsel meningkat cukup signifikan, karena kedatangan pengunjung yang berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang,dan Bekasi (Jabodetabek).
Dia menjelaskan hampir bisa dikatakan Pemkot Tangsel tidak mendapat nilai ekonomi atau keuntungan dari event besar di tempat pameran dan konfensi tersebut karena perolehan pajak dan retribusi masuk melalui Pemkab Tangerang dan pihak swasata pengembang.
Adapun pajak kendaraan dari hasil penjualan di GIIAS 2017 juga masuk ke kas Pemkot Tangerang dan pemerintah pusat. Jadi, lanjutnya, Pemkot Tangsel hanya mendapat getahnya berupa lalu lintas yang semakin padat.
“Mestinya wilayah Pemkot Tangsel yang memiliki fasilitas seperti ICE itu lebih dahulu dibandingkan dengan Kabupaten Tangerang. Tapi inilah kelemahan Pemkot Tangsel sendiri yang kurang memiliki kemampuan bargaining posisi dengan pihak pengembang,” ujarnya.
Uten yang budayawan Banten itu mengatakan beberapa temannya terjebak kepadatan lalu lintas di Jl Pahlawan Serigu sajak dari arah Jl Raya Rawa Buntu, stasiun kreta api Rawa Buntu Tangsel akibat padatnya kendaran menuju Jl Boulevard BSD ke kawasan ICE BSD City.