Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana untuk menata jalur pejalan kaki di sepanjang ruas Jalan Sudirman - Thamrin yang akan terintegrasi dengan akses masuk/keluar MRT.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faizal mengatakan setidaknya dibutuhkan kurang lebih enam meter lebar ruas trotoar untuk mencakupi fasilitas MRT saja.
"Berapa lebar trotoar sekarang? Entrance MRT itu butuh enam meter. Nanti dengan adanya MRT juga akan banyak orang jalan, ribuan barangkali. Makanya kami butuh trotoar yang lebar untuk sekalian menata ulang ruang jalan," ujarnya di Balai Kota, Senin (25/9/2017).
Nantinya di ruas jalan Sudirman - Thamrin tidak akan diberlakukan prinsip jalur cepat dan jalur lambat, di setiap jalur akan ada empat jalur reguler dan satu jalur khusus Transjakarta.
Selebihnya, jalur pejalan kaki akan dibuat dengan lebar kurang lebih sepuluh meter untuk menampung pejalan kaki, jalur pengguna sepeda, entrance-exit MRT, ruang utilitas, ruang penghijauan, hingga bangku-bangku yang akan diletakkan di sepanjang jalan.
"Tadinya kan hanya tiga lajur ditambah separator dan jalur lambat trotoar. Sekarang sudah tidak ada lagi. Jadi separator itu akan diubah jadi jalan, supaya jalur cepat lebih lebar empat lajur," katanya.
Baca Juga
Dalam prosesnya, Yusmada mengatakan pelebaran jalur pejalan kaki ini merupakan pekerjaan yang mendesak menyusul dibangunnya fasilitas transportasi massal MRT.
Pengerjaannya diklaim menggunakan dana koefisien lantai bangunan (KLB) yang disediakaan sebesar kurang lebih Rp400 miliar.