Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelebaran Trotoar Sudirman-Thamrin Terintegrasi dengan MRT

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana untuk menata jalur pejalan kaki di sepanjang ruas Jalan Sudirman - Thamrin yang akan terintegrasi dengan akses masuk/keluar MRT.
Pejalan kaki berjalan di trotoar kawasan Sudirman, Jakarta, Senin (18/4). Pemprov DKI Jakarta berencana menghapuskan jalur lambat di kawasan Jalan Sudirman dan Jalan Thamrin, untuk memperluas jalur pejalan kaki (pedestrian) hingga 9,5 meter, menyusul pembangunan stasiun Mass Rapid Transid (MRT) yang akan segera direalisasikan./Antara
Pejalan kaki berjalan di trotoar kawasan Sudirman, Jakarta, Senin (18/4). Pemprov DKI Jakarta berencana menghapuskan jalur lambat di kawasan Jalan Sudirman dan Jalan Thamrin, untuk memperluas jalur pejalan kaki (pedestrian) hingga 9,5 meter, menyusul pembangunan stasiun Mass Rapid Transid (MRT) yang akan segera direalisasikan./Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana untuk menata jalur pejalan kaki di sepanjang ruas Jalan Sudirman - Thamrin yang akan terintegrasi dengan akses masuk/keluar MRT.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faizal mengatakan setidaknya dibutuhkan kurang lebih enam meter lebar ruas trotoar untuk mencakupi fasilitas MRT saja.

"Berapa lebar trotoar sekarang? Entrance MRT itu butuh enam meter. Nanti dengan adanya MRT juga akan banyak orang jalan, ribuan barangkali. Makanya kami butuh trotoar yang lebar untuk sekalian menata ulang ruang jalan," ujarnya di Balai Kota, Senin (25/9/2017).

Nantinya di ruas jalan Sudirman - Thamrin tidak akan diberlakukan prinsip jalur cepat dan jalur lambat, di setiap jalur akan ada empat jalur reguler dan satu jalur khusus Transjakarta.

Selebihnya, jalur pejalan kaki akan dibuat dengan lebar kurang lebih sepuluh meter untuk menampung pejalan kaki, jalur pengguna sepeda, entrance-exit MRT, ruang utilitas, ruang penghijauan, hingga bangku-bangku yang akan diletakkan di sepanjang jalan.

"Tadinya kan hanya tiga lajur ditambah separator dan jalur lambat trotoar. Sekarang sudah tidak ada lagi. Jadi separator itu akan diubah jadi jalan, supaya jalur cepat lebih lebar empat lajur," katanya.

Dalam prosesnya, Yusmada mengatakan pelebaran jalur pejalan kaki ini merupakan pekerjaan yang mendesak menyusul dibangunnya fasilitas transportasi massal MRT.

Pengerjaannya diklaim menggunakan dana koefisien lantai bangunan (KLB) yang disediakaan sebesar kurang lebih Rp400 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper