Bisnis.com, JAKARTA--Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan Jakarta kekurangan guru untuk mengajar siswa di Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
"Kami kekurangan 12.000 guru untuk mengajar TK-SMK karena sudah lama sekali moratorium. Ini yang mau kami kejar agar jangan sampai berimbas pada kualitas belajar-mengajar," ujarnya, Selasa (10/10/2017).
Dia menuturkan jumlah guru kontrak di wilayah DKI Jakarta mencapai 6.000 orang, sementara guru honor berjumlah 3.000 orang. Jumlah tersebut, lanjutnya, jauh lebih banyak dibanding guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS).
Meskipun saat ini kegiatan belajar-mengajar bisa berjalan baik dengan adanya guru kontrak dan honorer, Saefullah memilih agar nasib guru di Jakarta bisa naik menjadi PNS.
"Kemarin Badan Kepegawaian Daerah diundang rapat di Menpan RB. Kami ingin tahu kebijakan sekarang apakah bisa cabut moratorium apa belum. Soalnya, Presiden Jokowi sudah ingatkan agar guru honorer yang sudah selesai harus diangkat [jadi PNS]," ungkapnya.
Dia menambahkan Pemprov DKI Jakarta akan menunggu peraturan pemerintah terkait hal ini. Menurutnya, ada kemungkinan memakai skema P3K atau pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak.
"Aturan itu masih ditunggu karena saat ini jumlah PHL lebih banyak dibandingkan PNS," jelasnya.